Ketika Aku Sendiri

Waktu seolah menjadi boomerang bagiku. Seharusnya kamu sudah begini, seharusnya kamu sudah begitu, seharusnya kamu seperti ini, seharusnya kamu seperti itu, seharusnya, seharusnya, dan seharusnya. Bisakah kita berhenti menggunakan pemilihan kata “seharusnya”.

Aku yakin setiap orang pasti membenci kata “seharusnya” ketika dia sedang berusaha yang terbaik menurutnya, namun tidak sesuai dengan keinginan orang lain. Kata itu seolah menjadi hakim yang menyatakan kalau kita ini bersalah, dan merekalah yang benar. Apa benar begitu?

Bisakah kata “seharusnya” diubah menjadi “aku mendukungmu”? ahh tentu banyak kedamaian tercipta dengan kata itu. Aku mendukungmu selagi kamu bahagia. Cukup itu saja. Mengapa kata “aku mendukungmu” justru sangat sulit untuk diucap? Hemmmm..

Yang pasti, aku mendukungmu dengan apa yang kamu rencanakan. Aku mendukungmu dengan apa yang kamu cita-citakan. Aku mendukungmu selagi kamu tahu apa risiko dari keputusan yang kamu ambil. Aku mendukungmu selama itu membuatmu bahagia.

Ya, bahagia. Sebab bahagiaku dan bahagiamu berbeda.

[Podcast] Ketika Aku Sendiri

#sajakasal di Agustus 2021