Menabung di bank, adalah hal yang biasa untuk sebagian orang. Menyimpan uang di celengan berbentuk bermotifpun biasanya menjadi buruan para penabung. Sayangnya untuk sebagian orang hal tersebut tidak efektif. Kenapa?
Menyimpan uang di bank sudah pasti mendapatkan bunga, walaupun terpotong biaya administrasi juga. Meski begitu, menabung di bank tetap menjadi pilihan banyak orang. Selain tingkat keamanan yang tinggi, membuat kamu gak perlu khawatir untuk meninggalkan uang tersebut kapan saja. Bantuan dari customer service dan teller pun akan membuatmu semakin merasa aman meninggalkan uang sebanyak-banyaknya di bank.
Berbeda dengan menabung di tabungan konvensional, dengan menggunakan celengan berbentuk dan bermotif. Penabung biasanya gemar sekali membeli celengan dengan bentuk atau motif lucu. Namun untuk sebagian orang, bentuk dan motif yang lucu sebuah celengan bukan harga mati. Mereka cenderung membeli celengan yang bentuk dan motifnya biasa saja.
Sayangnya kedua hal tersebut tidak membangkitkan gairahku untuk menabung. Kenapa? Karena kedua cara tersebut sama-sama tidak memperlihatkan uang yang ku punya. Uang yang disimpan di bank tentu tidak dapat kulihat bentuk aslinya, hanya bukti setor dan struk saldo total yang aku simpan. Jika rajin, mungkin buku tabungan lah yang penuh dengan angka. Sama seperti menabung di celengan berbentuk dan bermotif, hanya beratnya saja yang kurasakan.
Saat ini sudah kutemukan 3 cara menabung yang dapat membuatku semangat, dan mungkin bisa kamu tirukan. Atau jangan-jangan kamu sudah memulainya lebih dulu, heheheee..
Pertama, menabunglah sesuai tanggal
Setiap hari, kamu wajib menabung sesuai dengan tanggal di hari tersebut. Misal tanggal 1, berarti kamu harus menabung sebesar Rp. 1,000. Saat tanggal 22, kamu harus menabung Rp. 22,000. Jika tanggal 31, maka kamu pun harus menabung Rp. 31,000. Paling sedikit, setiap bulannya kamu mampu menabung Rp. 435,000 hingga Rp. 496,000, atau lebih, dan dalam satu tahun kamu mampu menabung Rp. 5,220,000 hingga Rp. 5,952,000, atau lebih. Syaratnya, uang yang kamu masukkan tidak boleh dikeluarkan lagi. Misal kamu menabung Rp. 24,000 hari ini, namun karena kamu tidak mempunyai receh di dompet dan hanya memiliki Rp. 25,000 maka uang tersebut harus kamu tabungkan, dan kembalian Rp. 1,000 tidak boleh kamu ambil dari uang yang sudah kamu tabungkan. Agar bersemangat, aku menggunakan botol air mineral transparan untuk tempat penyimpanan. Tabungan setiap bulannya, bisa kamu satukan di dalam wadah, atau menggunakan wadah berbeda.
Kedua, menabunglah sesuai nominal kesepakatan
Sejak awal, kamu harus berbuat janji dulu dengan dirimu sendiri. Misal, ketika kamu menemukan uang pecahan Rp. 20,000 maka uang tersebut akan kamu tabungkan di dalam dompet atau wadah khusus. Sehingga, tiap kali kamu menerima pecahan Rp. 20,000 di tangan, itu menjadi lembaran wajib yang harus kamu simpan. Untuk hal ini, uang tersebut boleh saja kamu pakai, jika kepepet. Namun ada denda yang harus kamu bayarkan untuk mengganti uang tersebut. Denda yang disimpan tentu nominalnya harus lebih besar, seperti Rp. 50,000. Hal ini membuat kamu enggan menggunakan pecahan Rp. 20,000 untuk diberikan kepada orang lain. Kamu pun gak boleh menolak ketika mendapatkan kembalian Rp. 20,000. Misal kamu berbelanja di sebuah toko dengan uang Rp. 100,000, dan harga belanjaan kamu adalah Rp. 15,000. Kamu tentu akan diberikan uang kembalian sebanyak Rp. 85,000. Jika uang kembalian terdiri dari 4 lembar Rp. 20,000 dan 1 lembar Rp. 5,000, sudah menjadi harga mati kamu harus memasukkan 4 lembarnya ke dalam tabungan. Salah satu dari 4 lembar tersebut boleh digunakan, tapi dengan catatan satu lembarnya dikenakan denda Rp. 50,000. Entah berapa nominal yang dapat kamu kumpulkan selama 1 tahun, hal ini tergantung dari berapa banyak lembar Rp. 20,000 yang kamu terima, dan berapa banyak denda yang harus kamu bayarkan.
Ketiga, menabunglah dalam bentuk emas
Aku sangat tertarik dengan kilauan-kilauan emas yang dapat menyilaukan mata. Kebahagiaanku pun terpancar ketika melihat kotak mungilku terisi oleh segelintir cahaya kuning atau perak. Namun, menabung dengan cara ini bukanlah untuk penyimpanan jangka pendek. Karena keuntungan yang kamu dapat tentu hanya sedikit. Menabung dengan emas, dapat kamu cairkan di 5 hingga 10 tahun mendatang. Jika saat ini kamu membeli emas dengan harga Rp. 500,000 per gram, maka di 5 – 10 tahun ke depan, harga emas sudah tentu lebih tinggi dari harga di tahun kamu membelinya. Penabungan dengan emas bisa menggunakan 2 cara. Emas dalam bentuk perhiasan bagi kamu yang gemar menggunakan perhiasan, atau emas dalam bentuk logam mulia untuk kamu yang kurang gemar menggunakan perhiasan. Keduanya memiliki nilai jual yang tinggi di kemudian hari.
Ketiga cara tersebut mungkin mampu membuat kamu mengencangkan ikat pinggang, dan tentu membantu kamu untuk membeli sesuatu yang kamu inginkan nantinya. Selamat mencoba yaaa 🙂
Kalau saya sederhana saja mba.. matiin 10% dari setiap kas masuk, dan anggap saja uang hilang.. Intinya itu sebelum mengkonsumsi sesuatu itu sy menerapkan hitung hitungan mana kebutuhan atau keingginan. Kemudian sy juga anti kartu kredit. Kalau ada sisa dana dikit dan mencukupi, sy beliin ke emas dikit dikit.. Emang agak sedikit konservatif gitu, tapi ini lebih stabil..
Kalau sy pakai nabung terjadwal, selalu ga berhasil. Malah saya jadi stress sendiri ga bisa sesuai target. Mungkin karna income yg mau ditabungin itu bersifat ga pasti.. 😀
Iya bener juga sih mas, banyak temenku yang nabungnya 10% dari penghasilan tiap masuk, dan waawww hasilnya banyak juga ya ternyata hehee..
Nah sulitnya nabung pertanggal gitu sih mas, apalagi pas tanggal tua hehehee..
Kalau aku kemarin menerapkan setiap hari aku harus menabung di kaleng bekas astor gitu. Beberapa pun nominalnya pokoknya satu hari harus ada uang kertas yang dimasukkan. Nanti kalau sudah sebulan uangnya aku setor ke bank. Uang logam juga aku tetap masukkan ke dalam celengan khusus.
Sekarang aku menabung di celengan biasa, tapi aku kasih periode waktu selama 6 bulan. Jadi, selama 6 bulan itu tidak boleh aku bongkar. Kalau masih bertahan, ya monggo dilanjut nabungnya.
Aku juga menabung emas, Icha. Setiap bulan aku rutin menabung di Tabungan Emas Pegadaian. Aku sudah pernah menulis soal ini. Sekalian ngiklan deh. Hihihi…
Iya sih kak, nabung berapapun perhari, nabung periode, sama nabung emas itu emang asik banget ya kak.. Tapi nabung emasnya langsung di pegadaian kak bukan beli emas?
“dalam satu tahun kamu mampu menabung Rp. 5,220,000 hingga Rp. 5,952,000, atau lebih.”
ebuset, bener juga pis. dikit2 lama2 jadi bukit.
menarik nih idenya buat diterapin, meski nominalnya terlihat kecil, tapi kalo terkumpul setahun bisa kebeli ipun euy 🙂
*siap2 ngikutin jejaknya
hehehee selamat mencoba masss, jangan lupa bagi2 yakkk..
Salam kenal. Menarik. Bagaimana kalau dibalik ya? Mulai dari tanggal 1=30 atau 31 rebu, berakhir tanggal 30 atau 31=1 rebu. Hasilnya sama gak ya? Terima kasih.
Bisa aja dong, tapi agak sulit mengingat kebalikan antara tanggal dan nominal 🙂 tapi monggo silahkan dicoba..