Kalau kamu pecinta motor yang concern pada kecepatan dan akselerasi, rasanya belum lengkap kalau belum pernah nyobain yang satu ini. Motor bermesin 2-Tak ini sering disebut juga kuda pacu. Kenapa? Karena motor yang satu ini memang sengaja diciptakan untuk meluncur dengan cepat, hingga secepat kilat. Tenaga dan akselerasi yang dihasilkan bisa membuat tubuh kita gemetar saat mengendarai kuda pacu ini. Sehingga disarankan pengguna motor ini memanglah yang sudah mahir mengendarai motor. Karena jika si pengendara belum mahir menaklukkan roda dua, ini bisa mengancam keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lain. Selain itu, si pengendara pun belum tentu dapat memaksimalkan kecepatan dan akselerasi dari mesin 2-Tak.
Kalau kamu memang benar pecinta kuda pacu ini, rasanya tak ada salahnya untuk mengoleksi hehehe.. Tak perlu membelinya dengan kapasitas mesin ber-CC besar. Kekuatan 110CC pun sepertinya sudah cukup. Dengan begitu kamu sudah bisa menikmati sensasi kecepatan dari si kuda pacu.
Ada banyak varian dari mesin yang juga dijuluki setan jalanan ini. Seperti misalnya pada kelas 110CC, dikuasai oleh Yamaha F1ZR. Motor ini muncul sekitar tahun 1997 dan harus pensiun muda pada tahun 2004 – 2005. Bermodalkan 10,7PS dan 4-percepatan, kuda pacu yang saru ini kerap dijadikan andalan para bengkel motor racing untuk turun di kelas underbone 2-Tak 110CC. Bukan begitu para joki? Hehehe.. Dengan mengeluarkan uang sekitar 2-7 juta rupiah, anda bisa memiliki koleksi kuda pacu lawas ini.
Selanjutnya kuda pacu yang menguasai kelas 120CC ialah kuda pacu keluaran Suzuki, yaitu Satria S, RU, dan RGV. Motor ini pun lahir pertama kali di tahun 1997 dengan varian pertamanya yaitu Satria 120 S. Bermodalkan 5 transmisi, motor ini pun masuk dalam jajaran setan jalanan. Lalu disusul dengan kelahiran Satria 120 RU pada tahun 2002. Berbeda dengan pendahulunya, Motor yang biasa disebut satria lumba-lumba ini lahir dengan kopling manual dan memiliki 6-transmisi, serta 13,5PS @ 8000rpm. Satria lumba-lumba ini sempat juga menjadi idola para bengkel racing untuk dijadikan jagoan saat turun di balapan resmi maupun liar. Hingga pada akhirnya pada tahun 2003 Suzuki kembali mengeluarkan varian baru yaitu Satria RGV 120CC atau yang biasa disebut satria hiu. Tak tanggung-tanggung, setan balap ini bermodalkan 15,5PS @ 8000rpm artinya membutuhkan motor 4-Tak bertenaga racing dengan kapasitas 150CC untuk mengimbangi si setan jalanan ini. Sungguh tantangan menarik bukan?. Sayangnya si hiu ini tutup usia pada kisaran tahun 2005.


Setan jalanan berikutnya pada kelas 135CC kembali dikuasai oleh Yamaha, bahkan dijuluki sebagai raja jalanan. Siapakah dia ?? Dia adalah Yamaha RX 135CC. Sebenarnya banyak sekali varian dari tipe ini, tetapi pada kesempatan ini, aku hanya akan memuji salah satunya, yaitu RX-KING 135CC. Siapa yang tak kenal sepak terjang raja jalanan ini? bagi pecinta 2-Tak pastinya. Sang raja jalanan ini pun hingga detik ini masih menjadi momok menyeramkan di jalanan maupun di dunia balap resmi dan liar. Bagaimana tidak, suaranya dari jauh saja sudah menggetarkan, boro-boro untuk melawannya, begitu mendengar suara menggelegarnya, aku atau mungkin pengendara lain banyak yang berpikir untuk menyingkir dan memberikan jalan untuk si raja. Wrengggg…wrengggg..lalu sang raja jalanan pun langsung melesat dengan cepat. Karena tak butuh waktu lama bagi dia menempuh kecepatan 100-130 km/jam. Rasanya akselarasi ini tidak masuk akal bagiku. Si raja ini bermodalkan 18,5PS dengan 5 transmisi, fantasris bukan? tapi jangan sekali-kali mencoba mengejarnya saat ngebut, mesin 4-Tak biasa sepertinya kurang pas jika bersanding dengan sang raja. Harga beli si raja saat ini berkisar 7 hingga 16 juta rupiah, eitss meskipun motor jadul, masih tinggi loh harganya. Tapi harga pun tergantung dari kualitas masing-masing raja.
Motor kencang yang menguasai kelas berikutnya adalah Kawasaki Ninja R dan RR 150CC. Motor ini memiliki sebutan jambakan setan, *wow serem dengernya* hehe. Varian Ninja R 150 dimodali dengan 28,5PS @ 9500rpm. Kalai RX King saja sudah kencang, bagaimana dengan yang ini?!%*#@*#^&?)(^%# super duper kencang pastinya. Sepertinya membutuhkan nyali yang amat besar untuk berpacu dengan motor ini. Kuda pacu ini memiliki sistem super KIPS, dimana pada rpm 7000, katup super KIPS akan terbuka, dan spontan laju motor seperti meledak dan kecepatannya akan naik melesat. Sensasi tarikan akan semakin berasa jika kamu memacunya kembali sampai di atas 7000rpm, sudah pasti kamu akan merasakan akselerasi yang luar biasa. Eitsss tapi hati-hati lompat ya motornya. Kalau pak Bondan punya kata “top markotop” untuk setiap makanan yang beliau cicipi, mungkin aku akan meniru kata-kata tersebut untuk menggambarkan kuda pacu satu ini.

Itulah beberapa kuda pacu yang menjadi sorotan pada pecinta motor, khususnya penggemar 2-Tak. Tentunya masih banyak kuda pacu lain bertafar internasional yang tak kalah hebat dan semakin menantang adrenalin, diantaranya Honda NSR 250CC Mc28 dan Honda NSR 500CC.

Yang mana pilihanmu?
Selamat melaju dengan kuda pacu yaa 🙂
Yaa memang benar sekali,banyak org bilang kalo mengendarain 2-tak brarti anda sudah punya nyawa lebih dari 1..hahahaha..
Nice sekali.
Klo yg menarik perhatian saya itu tuh si sangar Honda NSR 500cc.
Wahahaa yang empunya datang, ampun eyang hihihi 😀
wih Icha keren bisa naik motor gede 🙂
Hihihi gak kok mak Lidya, itu cuma ekting hihihi
f1zr itu motor bokap dulu
sempet jatoh saya pake gara2 kagok pake kopling
kalo rx king, waktu sma dulu mah udah berasa keren *hi hi hi
tapi belom pernah pake ninja, cbr, dll, mahal banget
*btw itu pista naek ninja? keren euy 🙂
Hehehehe kalo aku sih f1zr dan rx king cuma pernah di boncengin doang, mas..
Kalo ninja RR cuma boleh pinjem hehehe, itu juga dibonceng wkwkwk..
wah.. pecinta motor juga kk kita satu ini.. selain ngerti spesifikasinya.. bisa mengenderainya juga.,… ngga takut jatuh… secara badan sama motor.. gedean motornya 🙂
Huahhh itu dia masalahnya bang, badanku kecil sekali 😦
motor suamiku suzuki satria fu Mbak 🙂
Hihihi pernah diajak ngebut dong mbak?
Wuihihihiii itu keren ngebutnya, mbak. Cuma agak licin kalau ngerem mendadak.