Lagi-lagi PT KAI melalui PT KCJ seolah mengabaikan kenyamanan konsumen. Masyarakat yang setia menggunakan fasilitas kereta listrik ini terpaksa setengah berdiri selama menunggu si ular besi ini datang. Pegal? Tentu.
Kursi yang tadinya tersedia di tiap-tiap sisi peron, kini lenyap. Hanya disediakan kursi pada bagian ujung peron dengan tulisan “khusus untuk penumpang berkebutuhan khusus”. Kursi ini hanya diperuntukkan penyandang disabilitas, orang tua, ibu hamil, dan penumpang yang membawa anak. Jumlahnya pun hanya sedikit. Sedangkan saya tidak termasuk kedalam empat golongan tersebut. Lalu saya harus apa? Jawabannya harus setengah berdiri.
Dikatakan setengah berdiri karena hanya disediakan tiang untuk bersandar. Jadi ini hanya berfungsi untuk sandaran saja. Menempelkan bokong atau pinggang ke sandaran tersebut, dan tetap menopang dengan kaki. Kejam? Menurut saya, iya.
Kenapa?
Tidak setiap orang seperti saya (yang tidak masuk ke dalam empat kriteria penumpang yang di khususkan), memiliki kondisi yang baik. Misalnya saja dalam keadaan sakit atau lelah.
Jadi apa solusinya?
Beberapa calon penumpang sering duduk pelataran peron, atau tangga, dan itu pun sering saya lakukan. Salah? Menurut saya sih tidak, wong gak ada kursi untuk duduk. Duduk kan untuk merelakskan kaki, bukan malah membuat kaki menopang bersandar setengah berdiri. Saya pun bingung kebijakan apa yang membuat KCJ mengabaikan kenyaman konsumennya seperti ini.
Disclaimer : Isi konten ini hanya hasil copy-paste dari laman hukumpedia (http://hukumpedia.com/pistasimamora), yang telah ditayangkan pada 23 September 2016.
“Dikatakan setengah berdiri karena hanya disediakan tiang untuk bersandar”
lha, bersandar kok pada tiang?
bersandarlah pada bahu pacarmu pis 🙂
*kabur takut digetok bangku
#kejaaarrr hahaha kalo di stasiun gak sama pacar, mas.. jadi bingung mau senderan dimana. Adanya kursi senderan itu, yah jadi senderan disitu deh..
Iya, walau nggak masuk 4 golongan, lah kalau kondisi badan lagi kurang sehat tapi mengharuskan pergi (untuk kerja misalnya) rempong juga kalau nggak bisa duduk.
Iya, apalagi kalo misalnya kereta penuh, mau gak mau kita nunggu kereta berikutnya ya, mba. Lama nunggu gitu kan butuh duduk, capek juga kalo berdiri atau setengah duduk gitu..