Tergiur Jalur Promo? Jangan Lupa Siapkan Tenaga Extra!

Kebosanan mulai muncul di hampir pertengahan tahun 2017. Rasa cinta pada pemandangan pun mulai mekar seperti bunga sedap malam di pagi buta. Sepatu ku pun mulai mengetuk-ngetuk dari balik kardusnya, dan topi andalan ku mulai muncul di barisan atas tumpukan baju. Hemmmmm apa ini artinya aku harus jalan-jalan? Hahahaha

Woalahhh prakatanya susah banget yaaa..

Jadi, kali ini aku mau kembali menikmati indahnya lukisan Tuhan di salah satu gunung di pulau Jawa. Sumbing lah pilihannya. Konon gunung ini adalah kembaran dari gunung Sindoro, yang memiliki ketinggian 3371 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL). Sumbing pun terkenal sebagai rangkaian Triple S (3S), yang letaknya membentuk segitiga bersamaan dengan kembarannya dan gunung Slamet.

Ada beberapa jalur untuk menikmati gunung ini, namun aku dan tim tergoda untuk mencobai jalur yang yang baru dibuka. Banaran adalah nama jalur yang baru launching pada Agustus 2016. Banyak review yang mengatakan kalau jalur ini banyak bonusnya. Bonus yang kami maksud adalah jalan landai atau jalan datar. Di jalur ini pun tersedia banyak sumber air. Sehingga kami tak perlu terlalu banyak membawa air.

IMG_2719

(di basecamp Banaran)

atas kanan, ke kiri, bawah, ke kanan : Irwan, Ulla, Rangga, Resa, Elfinta, Rina, Aciel, Bas, Razak, Arno, Pista, Ferdia.

Tiba lah kami di basecamp Banaran “East Route” tulisannya. Disini kami dijamu dengan sangat baik. Baru kali ini aku singgah di basecamp dan disuguhi teh manis hangat oleh para rangernya. Ranger ada sebutan bagi sekelompok orang yang bertugas menunggu di basecamp dan berjaga-jaga serta bertanggung jawab di sekitaran gunung tersebut. Selain itu kami pun dipersilahkan menginap di sebuah aula yang luas.

Pendakian pun dimulai. Diawali dengan naik ojek menuju pos 0, atau perkebunan warga. Sebenarnya bisa saja jalan kaki, tapi kali ini kami memilih untuk naik ojek. Waktu yang dikorting cukup banyak, hanya 15 menit naik motor, kalau jalan kaki bisa 2 sampai 3 jam. Pemesanan ojek pun harus melalui basecamp, jadi bukan sembarang ojek.

photo6226603583424538541

(pos 0, perkebunan warga)

IMG_2797

photo6226603583424538539

(masih di perkebunan warga)

photo6226603583424538543

(di pintu rimba pendakian Gunung Sumbing via Banaran)

Perjalanan kami sungguh terasa berat. Jalannya terus menanjak, dan cenderung tidak ada bonus. Khayalan kami dengan jalur yang landai harus kami kubur dalam-dalam. Jalannya menanjak, menanjak, dan terus menanjak. Hujan pun mengguyur lebat, hingga jalan kami sangat pelan. Kabut tebal pun ikut berjalan bersama kami, hingga jarak pandang tak terlihat jauh, dan kami berjalan berdekatan.

IMG_2836

DSC00103

(di pos 1)

Kekuatan kami mulai terbagi, setibanya di pos 3, kami beristirahat, dan hujan pun membuat istirahat kami semakin nikmat. Sehingga kami memutuskan untuk menginap di pos tersebut. Sudah 2 jam hujan mengguyur, dan hari sudah pukul 5 sore.

photo6226603583424538538

(di pos 3)

Pagi besoknya, kami berjalan menuju ketinggian 3371 MDPL. Sayangnya tidak semua dari kami mampu sampai disana. Aku misalnya, memutuskan hanya sampai bukit sebelum sampai padang savana. Padahal tinggal sedikit lagi, tapi perutku mulai keroncongan dan kakiku mulai gemetar. Disini keegoisan sangat teruji. Pilihannya adalah kembali turun atau terus melanjutkan. Namun aku memilih turun ke tenda untuk menyiapkan makan siang.

IMG_2906

(perjalanan menuju pos 4)

IMG_2915

(menuju pos 4, Watu  Ondo)

photo6226603583424538540

(di pos 4)

IMG_3010

photo6226603583424538542

(setelah pos 4, menuju padang savana)

Aku bersama kak Ferdia, salah satu dari tim kami, pun turun ke tenda. Perjalanan turun pun penuh perjuangan, hujan yang menggelitik membuat  jalan semakin  licin. Aku pun hampir putus asa karena tak juga sampai di tenda kami di pos 3. Seekor burung pun mengantar kami dari tengah hutan setelah pos 4, Watu Ondo. Burung ini berjalan tiga langkah, terbang, kemudian datang lagi. Begitu terus hingga kami sampai di tenda.
Aku lupa kalau bang Ulla, salah satu dari tim kami, yang tidak ikut melanjutkan dan sudah menunggu di tenda sedari awal. Kami pun bergegas menyiapkan makanan dan perapian. Sayangnya perapiannya tak juga berhasil heheheee..

Benar saja, di jalur ini banyak sekali sumber air. Di pos 2, pos 3, dan ada 2 sumber air di setelah pos 4. Jadi jangan takut kehabisan air di jalur ini. Singkat cerita, hanya 2 orang dari tim kami yang berhasil sampai di puncak Sejati. Gunung ini memiliki 3 puncak, puncak Buntu, puncak Rajawali, dan puncak Sejati. Yang lainnya bertebaran, ada yang hanya sampai di padang Savana, ada yang sampai kawah, ada yang sampai pertengahan antara puncak. Bagi kami, puncak gunung bukanlah tujuan utama. Tujuan kami hanya ingin berlibur dan menikmati keindahan. Ketika kami sudah merasa tidak kuat, maka kami akan mengecilkan ego untuk tidak menyusahkan orang lain.

Jalur ini memang berat, rasanya aku enggan untuk kembali menapaki jalur ini. Bagusnya, jalur ini disusun rapi oleh para ranger dan warganya. Tumpukan tanah diolah menjadi anak tangga yang dibatas-batasi dengan kayu. Namun diperjalanan turun, aku terpeleset 3 anak tangga. Ini juga disebabkan karena kakiku yang mulai terasa sakit. Di tengah perjalanan turun aku pun memutuskan untuk berganti sendal, karena ibu jari kedua kakiku sudah tak kuat lagi bergesekan dengan sepatu. Setibanya di basecamp, ketika aku membuka kaos kaki yang membalut kakiku, ternyata kuku kaki jempol ku sudah berubah warna menjadi hitam. Ini mungkin akibat darah mati yang mengumpul.

“Lo jorok sih gak potong kuku dulu” ucap Aciel salah satu dari tim kami.

Padahal kuku kakiku belum terlalu panjang, karena hanya ada sedikit saja kuku putih diatas kuku merah jambu. Pendakian ini mengajarkanku untuk menjaga kesehatan melalui panjangnya kuku. Terkesan sepele, namun beresiko besar, untung saja kuku kaki ibu jariku tidak copot atau cantengan. Curamnya jalur memerlukan kekuatan extra, baik saat menanjak maupun saat turun. Ketika mulai pendakian, paha dan betis menopang berat, dan ketika turun, tumit dan telapak kaki pun ikut menopang berat. Siapkan tenaga lebih untuk menikmati jalur ini, kamu siap?

IMG_2767

(baju biru di dalam hati : hemm sudah ku duga jalurnya berat T_T)

photo6170235633767917481

(maaf ya kakinya bengkak dan kotor, itu efek pendakian, awalnya bersih kok, suer 😛 )