Mimpilah yang Tinggi, Kalau Jatuh, Ya di Tengah

female-teen-girl-stand-feel-freedom-and-relaxation-travel-outdoor-enjoying-nature-with-sunrise_1421-186

Satu minggu ke depan akan menjadi minggu-minggu terakhir aku bekerja di salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia. Why? Aku ingin kembali ke rumah. Kesannya, dramatis banget ya kan alasanku, haha. But thats a real.

 

Pasca kembalinya ayahku ke surga, rumah begitu sepi, karena tak ada lagi suara televisi dan keprak-keprok sapu lidi. Jujur saja, ayahku pun gak suka aku pindah ke perusahaan FMCG ini. Bukan karena peruasahaannya gak baik. Tapi karena lokasinya cukup jauh, dan mengharuskanku tidak tinggal di rumah. Kini ku yakin, ayahku sangat bahagia, karena minggu depan aku akan ada selalu di rumah hampir setiap malamnya. Sedih memang, ketika aku kembali ke rumah, dia sudah gak ada. Rasanya pingin bilang “iam home, Yah..”

 

Keputusanku pindah ke FMCG ini adalah untuk fokus sebagai penulis. Bergabung sebagai copywriter, aku berharap kualitas tulisanku akan semakin bagus lagi. Tapi ternyata aku bukan type orang di balik meja saja, sialnya aku sudah tahu itu, hanya saja aku ingin melawan batas kemampuanku. Bosan, iya, itu yang ku rasakan. Rasanya ingin kembali ke posisi pekerjaanku sebelumnya, menulis, membuat event, dan bertemu dengan orang banyak. Dunia menulis tak mungkin ku tinggalkan, karena beberapa persen jiwaku ada di situ.

 

Di tengah kesedihanku yang memutuskan resign tanpa pekerjaan, untungnya ada orang baik yang siap menerimaku bekerja di tempatnya. Semoga kebaikannya dibalas oleh Tuhan, dan selalu diberikan berkat yang melimpah, amien..

 

Di lain itu, aku pun punya rencana untuk membuka bisnis lho. Kemampuanku dalam menjahit, membuatku tertantang untuk menciptakan brand sendiri. Ya, baju lah yang paling utama. Selain itu, ada juga pouch, tote bag, dan beberapa pernak-pernik jahitan, sudah beterbangan di kepalaku. Tak hanya itu, sepertinya aku pun mulai mewujudkan mimpiku untuk membuat banyak kue, hahaha. Ya semoga saja di tahun depan aku sudah punya butik dan toko kue sendiri. Muluk memang, tapi itu lah aku, “mimpi itu harus yang tinggi, kalau jatuh di tengah, kalau mimpi hanya di tengah, nanti jatuhnya ke bawah” itu prinsipku. Keras dan egois memang, tapi kembali lagi, itu lah aku. Si keras kepala, bahkan si kepala batu, yang berpikir sesuka hatinya sendiri.

 

Apa hanya itu mimpiku? Nggak dong, masih ada 2 mimpi lagi, namun belum menjadi prioritas utamaku. Aku berharap, semoga saja brand ku akan dikenal oleh masyarakat di tahun ini, amien..