Kembali Berkhayal Dengan Motor Matic Idaman

old-retro-motorcycle-traveling-on-country-road-against-beautiful-light-of-sunset-sky_34013-284

“Nanti yang beli Burgman kamu aja ya, Tem, aku yang beli Benelli” ujarku.
“Iya” jawabnya singkat.
“Tahu gak kenapa?” ucapku lagi.
“Kenapa?” tanyanya.
“Karena Burgman lebih mahal daripada Benelli, hahahhaaa” jelasku sambil tertawa terbahak-bahak.

 

Itulah percakapanku dengan kekasihku usai mengunjungi dealer motor Honda di dekat rumahku. Loh kok dari Burgman, Benelli, ke Honda? Korelasinya dimana?

 

Kekasihku berniat membeli motor matic baru keluaran Honda. Niatnya sih membeli Honda PCX CBS 150cc, dan saat itu lagi survey harga lebih murah beli di dealer mana. Lagi-lagi aku ingatkan kalau kami adalah pasangan yang sama-sama suka dengan motor, hehehe. Berbeda selera, dia lebih suka motor 2-tak, dan aku lebih suka motor 4-tak. Tapi urusan motor matic, agaknya selera kami hampir sama.

55829
Honda PCX

Saat perjalanan survey, dia sempat bilang kalau sebenarnya dia ingin sekali membeli motor matic dari Benelli, dan aku pun suka itu. Tapi aku bilang padanya “kita sedang ada target utama, kalau mau beli motor, cari yang harganya masuk akal. Nanti kalo target utama kita udah tercapai, baru kamu boleh beli Benelli sama Burgman”. Dia pun sependapat denganku.

 

Kenapa bisa suka dengan Benelli?
Awalnya karena Benelli merupakan motor yang bersejarah pada perang dunia kedua. Setelah ditelusuri dan dilihat-lihat, produk Benelli cukup kuat dan modelnya pun sesuai dengan seleraku. Keinginan untuk memiliki matic Benelli pun semakin kuat karena alasan itu. Model classicnya membuatku jatuh hati dan terpikat padanya. Khususnya pada scooter Benelli Zafferano 250cc. Eitssss selain itu, motor customnya, khususnya Benelli Motobi200 juga memikatku lho. I hope, one day i can but it!

zafferano-black
Benelli Zafferano
motobi
Benelli Motobi200

Nah kalau masih nanya juga kenapa aku suka Benelli Zafferano, karena spesifikasinya juga sih. Kalau dari enginenya, type ini adalah type 4-tak dengan satu silinder. Satu silinder ini menyebabkan mesin lebih bertenaga di putaran rendah, sehingga cocok digunakan untuk aktivitas harian, apalagi menghadapi kemacetan jalan Jakarta-Depok-Bogor. Selain itu, aku juga melihat torsinya, dengan nilai 20.83 Nm/rpm, membuat motor ini sudah pasti nyaman untuk dikendarai di luar maupun dalam kota.

 

Kalau dari chasisnya, aku berfokus pada suspensinya. Di bagian depan menggunakan telescopic dan di belakang menggunakan adjustable. Keduanya akan menjaga keseimbangan motor, terutama dalam kecepatan tinggi. Sehingga tidak mudah terpental saat membelok atau mengerem motor. Selain itu, aku suka Benelli karena menggunakan rem double cakram pada bagian depan. Mungkin agak pemborosan, tapi itulah yang membedakan motor keluara Eropa ini dengan keluaran Jepang.

 

Kalau dari dimenssionsnya, jarak terendah ke tanahnya setinggi 103 mm, jadi gak takut menghadapi polisi tidur yang tinggi banget, atau tiba-tiba ketemu dengan jalanan berlubang. Selain itu tangkinya berukuran 12 liter lho, jadi gak takut kehabisan bensin di jalan kan. Udah gitu jadi gak harus bolak-balik setiap hari ke pom bensin deh, hehe. Nah untuk keunggulan Benelli Motobi200 aku bahas di tulisan berikutnya aja ya 🙂

 

Eittsss selain matic dari Benelli, sebenarnya ada juga matic lain yang jadi incaranku lho, yaitu Suzuki Burgman. Yup, motor ini juga gak kalah keren sama Benelli. Jadi selain motor gede 2-tak dan 4-tak yang akan ada di garasi rumahku suatu saat nanti, kedua matic ini pun akan berjajar bersamaan lho, amien. Lagi-lagi aku mau bilang “mimpi itu harus yang tinggi, kalau jatuh ya di tengah, kalau mimpinya hanya sampai tengah, kalau jatuh ya kebawah” hahahaaa belum berubah kan kepala batunya aku 🙂

SMC896-2400x1600-_UH200A_L8_1512342380
Suzuki Burgman