Waktunya Untuk Bangkit!

Hai.. Permohonan maaf ini saya tunjukkan kepada diri sendiri. Kenapa? Ya, saya sudah membiarkan diri saya larut dalam kesedihan dan membatasi diri saya untuk terus berkembang dan berimajinasi.
Rasa kehilangan tak bisa saja pungkiri. Ya, selepas ayah saya kembali ke surga, saya merasa patah hati dan hilang arah. Emosi tidak terkontrol dan cenderung lebih banyak diam. Otak saya tidak lagi saya gunakan secara maksimal. Tubuh saya pun begitu, saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan tidur dan enggan bersosialisasi. Dan saya tahu itu tidak baik. Makanya, saya memilih untuk kembali meneruskan beberapa dari cita-cita saya yang tertunda.
Ini memang bukan tulisan pertama pasca saya kehilangan ayah saya. Namun bagi saya ini adalah tulisan pertama ketika saya bangkit.
Setelah ini, saya akan cerita tentang keseruan pendakian di gunung Lawu dan gunung Arjuno lho. Hehe maaf ya, saya tidak begitu tahu tentang laut karena jujur saja saya takut air. Jadi saya cuma bisa cerita tentang gunung dulu ya. Eitsss tapi itu di cerita berikutnya yaaaa 🙂
Ohya saya juga memutuskan untuk sedikit mengubah gaya bahasa yang saya gunakan. Maklum, saya masih labil hehe, dan untuk mencoba menjadi yang lebih baik, mengapa tidak? Hemm nantikan tulisan saya selanjutnya ya, Gaes, dan terima kasih sudah mau membaca tulisan saya..