Gimana Rasanya Bertemu dengan Orang “Tahu Beres”?

Saat ini pekerjaan sampingan saya adalah sebagai tutor online di salah satu universitas di Jakarta. Tutor online sebenarnya sama saja seperti seorang dosen, hanya saja belajarnya via online dan tidak tatap muka. Banyak dosen-dosen dari berbagai universitas di Indonesia yang turut terlibat dalam kegiatan tuton online ini. Hingga suatu kesempatan, beberapa dari kami dikumpulkan untuk mengerjakan misi tertentu.

Disana saya bertemu dengan banyak dosen-dosen hebat. Sampai pada seseorang mengajak saya berbincang, sebut saja Joko.

Joko: “Ngajar dimana, Kak?”

Saya: “Ohh saya gak ngajar di kampus, Mas”

Joko: “Ohh berarti Kakak ngapain dong (kesehariannya)?”

Saya: “Saya kerja di NGO (non government organization)”

Joko: “Wahh bagus tuh NGO, saya boleh ikut risetnya gak, Kak?”

Saya: “Riset tentang apa dulu, Mas?”

Joko: “Saya ingin riset yang menyangkut pedalaman”

Saya: “Iya, tentang apa?”

Joko: “Ya tentang pedalaman gitu, yang kurang terjamah oleh masyarakat umum”

Saya: “Bukan, maksud saya tentang apa? Hukum kah? Kesehatan kah? Pendidikan kah? Atau apa?”

Joko: “Apa saja, yang penting di pedalaman”

Saya: “Ohh banyak memang NGO yang menyasar ke pedalaman, tapi tiap-tiap NGO konsentrasinya berbeda-beda”

Joko: “Maksudnya? Memang ada apa saja?” dia nampak heran

Saya: “Ya banyak banget, Mas maunya di konsentrasi mana?”

Joko: “Wah saya gak ngerti tuh, kalau kamu memang konsentrasinya apa?”

Saya: “Kalau NGO tempat saya bekerja fokus mengurusi hukum, khususnya soal perkembangan hukum pidana dan hak asasi manusia”

Joko: “Ohh gitu ya, terus saya bisa ikutan?”

Saya: “Kurang tahu, memang kamu mau melakukan apa dan apa fokus kamu?”

Joko: “Ya saya ingin riset yang membahas soal pedalaman itu, Kak”

Saya: “Maksudnya?” sekarang saya yang nampak heran

Joko: “Atau gini, bisa gak nama saya ikut dicantumkan di riset kamu?”

Saya: “Maksudnya bagaimana?”

Joko: “Iya, saya ikut riset di NGO kamu, apa saja, nanti nama saya dicantumkan saja”

Saya: “Ohhh cuma numpang nama maksudnya?”

Joko: “Iya”

Baiklah, akhirnya saya bertemu dengan orang yang mau tahu beres saja, rasanya ingin saya maki dengan penuh cacian. Mikir woy! Lu kira riset gampang! Akhirnya saya menutup pembicaraan dengan menjawab:

“Maaf ya, Mas, gak bisa, karena rekan-rekan saya riset itu mikirnya susah, dan NGO saya membahas khusus soal perkembangan hukum pidana, saya rasa gak akan cocok dengan background kamu. Sebaiknya kamu coba cari NGO lain, coba buka website NGO ini, ini, dan ini, dan coba saja ajukan kerjasama untuk riset”

Hemmmm masih ada saja orang berpendidikan yang maunya mencari jalan pintas.