Lian dan Si Cantik Merah Raja Jalanan

dirtbike-435386_640

“Pokoknya aku mau motor King, Bun!” pinta Lian pada Bundanya.

“Bukan Bunda gak kasih, Lian.. Motor itu kurang pas untuk kamu. Bunda juga gak suka, itu terlalu berisik, asapnya pun ngebul banget. Bunda gak suka lihatnya. Lagian masih banyak kok motor lain yang lebih bagus dari itu” marah Bunda pada Lian.

Di ulang tahunnya yang ke-17 tahun, anak terakhir dari tiga bersaudara ini merengek minta dibelikan motor baru. Belum lagi surat izin mengemudinya yang akan segera terbit, membuatnya semakin tak sabar memiliki motor impian. Namun nampaknya keinginannya itu agak sulit untuk dipenuhi.

Keluarga ini adalah pencinta roda dua. Mereka memiliki koleksi motor yang nampaknya melebihi jumlah orang di dalam rumah. Ayahnya saja punya 4 motor 2 Tak yang sangat berisik. Mulai dari warna merah, kuning, hijau, serta biru. CC nya pun beragam, mulai dari 150, 250, hingga 500. Belum lagi jika ditambah koleksi 4 Tak Bundanya. Mulai dari si kuning dengan CC 150, si putih dengan CC 250, si orange dengan CC 600, si merah dengan CC 1000, dan si hitam dengan CC 1200. Ditambah pula motor matic 125 CC dan 500 CC. Wuih sepertinya garasi rumah lebih dipenuhi roda dua ketimbang roda empat.

“Bun, kak Andri aja dibelikan motor cross, kak Ciko dibelikan motor seharga mobil pun Bunda belikan. Masa iya aku hanya meminta Bunda belikan aku motor seharga 10 juta saja Bunda gak mau” keluh Lian.

“Sayang, ini bukan masalah harga, Nak. Bunda gak suka dengan kebisingan motor king itu. Suaranya terlalu cempreng dan asapnya pun terlalu banyak, Nak. Bunda tahu kamu suka sekali dengan motor 2 Tak, tapi tolong jangan beli yang itu ya.” Pinta Bunda kepada Lian yang sepertinya semakin ngotot dengan kado yang dia minta.

“Gak mau, bodo, pokoknya aku mau motor king ini!” ucap Lian meninggalkan Bundanya sambil membuang selebaran kertas pengumuman bahwa ada pemilik RX-King yang hendak menjual motor kesayangannya yang berwarna merah.

Mungkin kali ini Lian kecewa dengan Bundanya karena keinginannya untuk memiliki kendaraan yang dijuluki raja jalanan tak kunjung dipenuhi. Jiwa muda yang ada pada Lian kali ini membuat api keinginannya membesar dan tidak perduli dengan apa yang dikatakan sang Bunda. Sebenarnya ini bukan masalah harga. Hanya saja motor yang Lian ingin, usianya sudah setua Bundanya. Bunda hanya takut jika Lian harus kesusahan mengotak-atik motor di tengah jalan nanti saat mogok. Maklumlah, sekuatnya raja jalanan, tetap saja sering ngambek mendadak di tengah jalan.

Alasan lain yang Bunda bilang pun, asap kendaraan itu terlalu berlebih. Seperti asap bakaran sampah yang ada di ujung jalan setiap sore. Belum lagi suaranya yang sangat cempreng akan membuat anjing kecil di rumah semakin bersaut-sautan. Ketakutan Bunda pun masuk pada kecepatan saat mengendarai motor. Bunda takut Lian menarik gas terlalu kencang dan raja jalanan itu melaju seperti angin. Ohh tidak, itulah yang paling Bunda takutkan.

Kemarahan Lian sepertinya memuncak, dia tak mau lagi menemani Bunda sarapan di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Hanya minum susu hangat dan segera berjalan kaki mencari ojek. Tak mau lagi diantar supir, atau nebeng dengan kak Andria tau kak Ciko.

“Bun, Lian kenapa?” tanya Ciko pada Bunda.

“Marah sama Bunda” ucap Bunda lemas.

“Sebabnya apa, Bun?” sambar Andri sambil menaruh susu hangat buatan Bunda.

“Minta dibelikan motor, tapi gak Bunda kasih” jelas Bunda sambil membagikan nasi di piring Andri dan Ciko.

“Yaudah sih bun, beliin aja” jawab Andri menyepelekan.

“Gak mau ahh” kata Bunda.

“Loh kenapa, Bun?” tanya Ciko heran.

“Tau, tumben banget Bunda gak mau beliin kado motor. Aku sama Ciko aja kado 17 tahunannya motor, Bun. Masa Lian gak boleh” sambar Andri sedikit heran.

“Ya kalo minta motornya bagus sih Bunda kasih. Tapi masalahnya adikmu itu minta dibelikan motor RX-King seumuran dengan Bunda. Kalau mogok di jalan gimana? Ngerti mesin juga tidak, kan kasihan kalau nanti dia dorong-dorong di jalan. Motor itu kan seken, sudah tangan keempat. Kita kan gak tahu gimana pemilik pertama, kedua, dan ketiga merawat motor itu. Udah gitu itu kan motornya kenceng banget, Bunda takut Lian gak bisa tahan emosi. Nanti malah kebut-kebutan dijalan.” Jelas Bunda mengerutkan dahi, dan tak ada yang berani memotong.

***

Kringggggg.. Kringgggggg.. Kringggggggg.. Suara telpon om Joni berisik sekali.

“Hallooooo, sayaaannngggggg” sapa om Joni.

“Ayaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh, aku mau RX-King” ucap Lian manja tanpa menjawab salam dari Ayahnya.

“Untuk apa, Nak?” tanya Ayah heran.

“Untuk aku pakai, Yah.. Kak Andri dan kak Ciko dibelikan motor, masa aku gak boleh sih, Yah” keluh Lian.

“Loh gak boleh sama siapa?” sambar Ayah.

“Sama Bunda, Yah.. Bunda pelit banget masa aku gak boleh beli motor itu, Yah. Padahal lagi ada yang jual, Yah” jelas Lian pada Ayahnya dengan penuh pengharapan akan dibelikan.

“Masa sih Bunda gak kasih?” tanya Ayah yang heran kenapa istrinya tak memberikan motor kepada anak kesayangannya itu.

“Iya, Yah.. Gak boleh sama Bunda. Katanya motor seken, cepet rusak, Yah” Lian mencoba menjelaskan sebab kenapa Bunda tak membelikannya motor impian itu.

“Nah memang itu motornya tangan keberapa, De?” tanya Ayah yang mulai ragu dengan kualitas motor impian Lian.

“Tangan keempat, Yah..” jawab Lian mulai ragu kalau Ayahnya akan sependapat dengannya.

“Waduh sudah banyak dong yang pegang motor itu ya. Itu gimana kondisinya, De? Ngeri mogok-mogok loh!” akhirnya Ayah mengerti kenapa Bunda tak memberikan motor itu kepada anak emasnya itu.

“Ya aku gak tahu, Yah. Tapi bagus motornya, Yah..” Lian tetap berusaha agar Ayah sependapat dengannya.

“Kamu tahu itu motor 2 Tak?” tanya Ayah mulai tegas.

“Tau kok, Yah” jawab Lian tegas namun penuh pengharapan.

“Kamu ngerti cara merawatnya?” tanya Ayah lagi, dan kali ini dengan nada sedikit meledek.

“Ngerti lah, Yah!!” jawab Lian semakin tegas.

“Coba kasih tahu Ayah gimana cara merawatnya” pinta Ayah yang sedikit tak yakin kalau Lian memang mengerti cara menangani motor tua itu.

“Yaampun, Yah.. Ya tinggal isi bensin, cuci motor, lalu habis hujan ya di lap biar gak karatan, ganti oli ke bengkel, gampang kan, Yah.” Perjelas Lian yang sebenarnya tak mengerti bagaimana cara merawat di cantik tua itu.

“Hahahahahahaaaaaaaaaa, anak Ayah bener-bener deh, egois banget kamu, Nak!!” kali ini Ayah menyindir anak kesayangannya karena sebenarnya belum mengerti betul bagaimana merawat motor idamannya.

“Ihh kok Ayah ketawa?” kali ini Lian mulai kesal.

“Adeeekkk, merawat motor 2 Tak tua itu gak seperti merawat motor baru. Apalagi itu sudah tangan keempat. Kamu harus tahu gimana riwayat mesinnya, gimana juga cara pemilik sebelum-sebelumnya merawatnya. Kamu juga harus tahu kualitas mesin seperti apa dong. Kalo taunya mesinnya sudah jelek, gimana? Memang kamu mau dorong-dorong motor terus tiap hari? Gak kan, De?” kali ini Ayah menjawab penuh rasa geli yang tertahan di hatinya.

“Ahh Ayah sama Bunda sama aja! Aku sebel ahh!!” kali ini Lian benar-benar kesal.

“Tuh kan ngambek! Yasudah begini saja, ini Ayah lagi kerja, nanti Jumat malam Ayah pulang, kita bicarakan dirumah ya, Nak. Ini suaramu kalah sama suara ombak, Sayang” jelas Ayah yang sepertinya sudah mulai terganggu dengan kemanjaan anak terakhirnya itu.

“Yaudah deh, sampai ketemu weekend ya, Yah” salam Lian sebelum menutup teleponnya.

***

“Emang apa yang salah sih sama jawaban gue? Kayaknya gue udah ngomong bener deh ke bokap sm nyokap. Tapi kenapa mereka gak mau beliin gue motor itu ya? Padahal harganya juga murah loh. Sumpah gue kesel banget deh. Masa kak Andri sama kak Ciko dibeliin motor impian pas ulang tahun ke-17, sedangkan gue gak dibeliin sih? Ihh Ayah sama Bunda curang banget. Kesel!!” Kali ini Lian ngedumel sendirian di dalam hati.

Sepertinya Lian masih belum menyadari apa sebenarnya penyebab Ayah dan Bunda seperti enggan membelikannya motor merah tua bermesin 2 Tak itu.

“RX-King, sesuai dengan namanya, julukan raja jalanan melekat pada motor yang satu ini. Diawali oleh cetakan pabrik YAMAHA dengan kapasitas mesin 130 CC. Karburator sebagai sistem bahan bakarnya mampu menghasilkan output sebanyak 18,5 HP (setara dengan 9000 RPM), dan torsi 1,54 kg.m (setara dengan 8000 RPM). Motor ini merupakan salah satu motor tercepat yang pernah ada. Motor ini juga dijuluki motor jambret, karena banyak digunakan oleh pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya.

Kendaraan roda dua ini adalah rancangan terbaik Insinyur Nobuo Aoshima, Chikao Kimata, dan Motaki Hyodo. Tahun 1983 adalah tahun dimana raja ini masuk ke Indonesia. Desain gagah serta bahan bakar yang irit, membuat banyak orang mengincarnya. Kecepatannya yang luar biasa pun menjadi alasan perebutan motor ini oleh para pembeli. Meskipun motor ini laku dipasaran, tahun 2008 adalah tahun terakhir raja jalanan ini di cetak. Meskipun sudah tutup produksi, motor ini tetap jadi rebutan para penggila kecepatan.”

“Ohhh begitu toh, tapi kenapa Ayah sama Bunda gak kasih ya?” setidaknya itulah yang Lian baca dari salah satu majalah otomotif yang ada di rumahnya.

Tak puas sampai disitu, Lian pun terus berburu informasi untuk mengetahui betul tentang motor yang dijuluki raja jalanan itu.

“Cara Merawat Motor 2 Tak”, “Naahhhh ini nih yang aku perlukan” Lian kegiarangan saat mengetahui ada tips merawat motor incaranya di dalam majalah.

“Oli samping.. Motor 2 Tak menggunakan tambahan pelumas berupa oli samping untuk merawat bagian piston, laher bering, dan stang seher. Pastikan jangan sampai oli samping kosong, karena ini berguna untuk melancarkan gigi-gigi pada komponennya. Oli samping pun merupakan hal mutlak yang diperlukan, atur pemakaian jangan terlalu irit, dan jangan juga terlalu boros. Terlalu irit menyebabkan mesin akan kepanasan, sedangkan terlalu boros menyebabkan kepulan asap semakin tebal. Cek juga kondisi oli, karena perannya melumasi seher, stang seher, ring seher, kruk as, dan stang klep, maka harus dijaga pula kondisinya. Perhatikan saja warna oli, apabila sudah kehitam-hitaman maka harus segera diganti.

Karburator.. Komponen ini harus sering dibersihkan dari kotoran dan debu. Dapat dilakukan pada saat servis rutin. Hal ini dilakukan agar motor tak gampang mogok.

Aki.. Aki atau Accu yang digunakan pada motor ini adalah aki basah, sehingga harus memeriksa kondisi air aki dalam keadaan penyuplaian arus listrik dengan baik. Jaga batas maksimum dan minimum aki, jangan biarkan air aki melewati batas, karena dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel aki. Ganti baterai secara rutin, jangan biarkan hingga melemah. Apabila melemah, arus listrik yang dihantarkan oleh baterai tidak akan sempurna dan menyebabkan kerusakan pada dinamo. Kemudian jangan paksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya saat mogok, karena akan merusak transmisi gigi di dalamnya.

Radiator.. Pastikan kondisi dan volume radiator dalam keadaan cukup, hal ini berfungsi untuk menghindari kelebihan panas pada mesin.

Blok and Head.. Kerak dan kotoran sisa pembakaran harus dibersihkan secara rutin. Karena oli samping dan minyak yang telah menjadi kerak dapat mengganggu sistem pembakaran.

Kabel koil dan busi.. Apabila kabel sudah terlihat retak, segeralah diganti. Jika tidak, dapat menghambat aliran listrik yang dihantarkan ke busi. Kondisi busi pun harus diperhatikan, bagaimana kecepatanya memantik api. Disarankan untuk selalu membawa busi cadangan.

Rantai gir.. Periksalah bagian ini, jangan terlalu kencang, dan jangan pula terlalu kendor. Kekencangan dapat membuatnya cepat putus, sedangkan kekendoran bisa membuat rantai copot dari gir nya. Pastikan gir yang digunakan tidak tajam, karena bisa merusak rantai, bahkan sampai putus.

Selang bensin.. Apabila selang sudah keras dan tidak elastis, segera ganti. Karena serbuk kotoran yang ada pada selang dapat terbawa ke karburator, dan menyebabkan penyumbatan pada sistem penyaluran bensin dari tanki ke karburator, dan akan mengganggu sistem pembakaran.

Pemanasan.. Lakukan kegiatan ini setiap sebelum kendaraan digunakan, atau setelah setengah hari tak digunakan. Hal ini juga dilakukan bila sehabis hujan atau adanya perubahan suhu normal menjadi dingin. Cara ini berguna untuk memberikan pelumasan pada mesin yang nantinya bekerja. Lakukan paling lama 2 menit, hal ini untuk memastikan adanya sirkulasi antara oli dan seluruh bagian mesin. Pemanasan terlalu lama menyebabkan pipa knalpot menguning dan bensin terbuang sia-sia.

“Ohhhhh jadi begitu ya cara merawat motor king. Hemm agak ribet sih. Tapi itu kan sudah biasa. Kenapa Bunda gak beliin aku motor itu ya?” sepertinya Lian masih saja bertanya-tanya di dalam hati soal kenapa Bunda tak kunjung membelikannya motor raja jalanan itu.

“Motor 2 Tak, sudah tutup produksi. Edisi terakhir dikeluarkan oleh Ninja Kawaski RR 150 CC di akhir tahun ini (2014)” kira-kira begitulah tulisan selanjutnya yang dibaca oleh Lian.

“Harga 2 Tak, melonjak. Produksinya yang sudah dihentikan sepertinya tak menyurutkan niat para penggemarnya untuk terus mengoleksi roda dua dengan pembakaran tak sempurna itu.”

“Pembakaran tak sempurna, menyebabkan motor dengan sirkulasi 2 lingkaran ini harus berhenti produksi.”

“Bisingnya suara 2 Tak, tak akan bertambah lagi, karena sudah tutup produksi”

“Kepulan asap dari pembakaran yang tak sempurna, sepertinya tak akan bertambah lagi. Sebab produksinya sudah dihentikan.”

“Polusi kendaraan roda dua dari mesin 2 Tak, harus segera dihentikan produksinya.”

***

“Ayah pulangggg” sapa Ayah ketika baru saja tiba dirumah.

“Hai, Yah.. Gimana kerjaannya, lancar?” ucap Bunda sambil berjalan ke arah Ayah yang baru saja tiba di depan pintu rumah.

“Lancar kok, Bun. Ohiya katanya Lian minta motor RX-King ya, Bun?” tanya Ayah langsung menuju pada keinginan Lian.

“Iya, Yah. Lian minta diberikan kado motor itu katanya. Aku bukannya gak mau kasih, tapi itu kan sudah tangan keempat, Yah. Aku takut nanti sering mogok, malah Lian yang kesusahan di jalan, kan kasian, Yah..” keluh Bunda kepada Ayah yang sedikit mencoba untuk menjelaskan alasan kenapa tak membelikan Lian motor impiannya.

“Iya, Bun. Aku juga ngerti maksud Bunda itu baik, tapi sepertinya Lian masih dalam tahap belum bisa mengatur emosinya, Bun. Lagi pula Lian pasti iri sama kakak-kakaknya yang juga dibelikan motor impiannya, Bun.” Usaha Ayah untuk menengahi konflik antara Bunda dan Lian.

“Ya memang sih, Yah. Tapi kan Andri dan Ciko minta motornya motor baru, Yah. Masih bagus kondisinya, belum seken, belum pernah di otak-atik.” Jawab Bunda.

“Ayah.. Bunda.. iya iya aku minta maaf udah ngambek-ngambek. Aku udah baca kok gimana cara ngerawat RX-King, dan aku gak ngerti. Selama ini aku belum tahu sama sekali tentang mesin motor, tiap kali Ayah ajarin aku, aku pasti gak perhatiin. Maafin aku ya, Yah, Bun..” suara Lian yang tiba-tiba hadir ketika Ayah dan Bunda sedang duduk sambil me-lap motor-motor kesayangannya.

“Loh, ada kamu toh, Nak.. Iya Ayah ngerti sekali maksud kamu, tapi kamu harus belajar dulu bagaimana merawat 2 Tak. Gak semudah merawat motor biasa loh” kata Ayah sambil mengelus kepala anak kesayangannya itu.

“Iya, maafin aku ya, Yah.. Ayah ajarin aku lagi ya soal merawat motor 2 Tak itu” rayu Lian pada Ayahnya.

“Ayah pasti ajarin kamu lah, Lian” ucap Ayah sambil kembali membersihkan motornya.

“Jadi, aku boleh beli motor 2 Tak, Yah?” harap Lian dengan ceria.

“Nah kalo itu, Bunda gak janji ya. Kamu harus benar-benar tahu dulu bagaimana cara merawatnya. Sekarang Bunda mau tanya, apa yang bikin kamu pingin punya motor itu?” tanya Bunda pada Lian.

“Bun, motor 2 Tak itu keren, Bun.. Motor RX-King itu juga keren, Bun” jawab Lian pada Bunda.

“Lian, jawaban kamu itu terlalu standar untuk Bunda, gak mungkin kamu sengotot itu harus beli RX-King itu. Toh banyak motor 2 Tak lainnya yang lebih bagus kan?” jawab Bunda heran.

“Iya sih, kalau Cuma sekedar 2 Tak, kenapa harus sengotot itu ya kamu minta RX-King?” tanya Ayah yang mulai heran.

“Hehehehe aku mau turun ke sirkuit, Bun, Yah.. Mau ikut komunitas RX-King aja. Soalnya yang aku tahu, komunitas motor RX-King itu cukup solid. Motor yang mau aku beli juga bekas salah satu anggota komunitas, Yah. Jadi dia memang sengaja mau jual motor itu untuk aku. Motor itu kondisinya bagus kok Bun. Cuma memang aku belum ngerti mesin dan cara ngerawatnya. Kemarin aku baru tanya aja kondisi motornya gimana, kata si penjual kondisinya sangat bagus. Sering menang balapan, dan ada perawatan khusus. Pas aku tanya gampang atau gak merawatnya, katanya sih gampang. Makanya aku yakin aja aku bisa ngerawat motor itu.” Jelas Lian kepada Ayah dan Bunda.

“Jadi maksudnya kamu mau jadi pembalap?” tanya Ayah sedikit mengerutkan dahi.

“Iya, Yah.. Aku merasa nyaman dengan stastus itu, Yah. Lagipula kan aku hanya main di sirkuit aja, Yah.” Jawab Lian sedikit malu-malu.

“Yaampun Liaaaaaaannnnnnnnnnnnnn!! Bunda bingung mau jawab apa deh!!” jawab Bunda sambil geleng-geleng kepala.

“Bunda, Ayah, nanti kalau Lian dibelikan motor itu, Lian bakal jadi pembalap perempuan paling muda dan paling hebat!! Lian akan punya banyak medali! Lian akan selalu menang! Setelah itu Lian mau beli motor 2 Tak lain lagi di kelas cc berikutnya. Ini Cuma pemanasan aja, Yah, Bun!” tutup bicara Lian dengan nada semangat untuk menjadi pemenang.