Lebih baik telat daripada telat banget..
Kira-kira itulah kalimat yang bisa ku gunakan untuk menghibur keterlambatan cerita yang satu ini. Pasalnya acara ini sudah berlangsung bulan lalu. Acara keakraban ini dibalut dengan nama “Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi”.
Dalam acara ini seluruh mahasiswa pascasarjana Mercubuana dipertemukan. Tujuannya selain untuk membentuk karakter kepemimpinan, pasti juga untuk menjalin komunikasi yang baik dari seluruh cabangnya. Pasalnya saat ini program pascasarjana terbagi menjadi 4 wilayah, yaitu Depok, Kranggan, Menteng, dan Meruya. Sehingga di acara inilah kami berkesempatan untuk saling berkenalan.
Acara yang diisi dengan ramah tamah dan beragam permainan ini cukup membakar kalori loh. Ditambah lagi acara malam yang diisi dengan penampilan seni dari masing-masing kelompok. Kami dari keluarga Magister Manajemen Mercubuana Depok membawakan lagu Sinanggar Tulo bersama meskipun kami semua tak sama. Malam itu tak hanya diisi dengan hura-hura. Ada pula pengarahan tentang sistem perkuliahan dan apa saja yang harus kami siapkan hingga sidang tesis selesai.
Hingar bingar malam tak berhenti begitu saja. Usai acara yang dirancang panitia selesai, kami kembali berkumpul di sebuah saung yang cukup dingin. Bernyanyi sambil main kartu sepertinya cara yang cukup ampuh untuk semakin mempererat persaudaraan. Sayangnya tak semua keluarga besar MM Depok turut serta. Ada yang sudah terlelap tidur, ada yang sibuk mencari gebetan baru, ada pula yang harus pulang untuk urusan keluarga. Tapi rasanya itu tak mengurangi keindahan malam ini.
Kami yang berkumpul sambil bermain kartu, membuat sebuah lelucon kecil. Mana kala ada rekan yang kalah dalam permainan, harus diberikan coretan dengan menggunakan lipstick. Satu persatu dari kami pun akhirnya mendapati lukisan indah di wajah dari si gincu merah itu. Sambil menikmati indahnya alunan gitar, tak terasa hari sudah semakin larut. Dan inilah terakhir kalinya kami berkumpul bersuka ria malam ini.
Fajar pun terbit, pertanda kami harus kembali ke rumah masing-masing. Namun ada sebuah kejutan yang kami dapatkan. Hasil kami bernyayi lagu daerah Batak membuahkan hasil juara 2, dan mendapatkan hadiah berupa uang tunai. Rencananya uang ini akan kami gunakan untuk membuat jaket. Wahhh senang rasanya. Sudah jalan-jalan, mendapat wejangan dari para petinggi kampus, makin akrab, dan akan punya benda simbolis yang serupa.
Sayangnya keakraban ini kembali ditabasi tembok tinggi. Kami kembali dipisahkan. Bukan untuk pulang ke rumah masing-masing, namun kami terpisah dari peminatan penjurusan perkuliahan. Ada 4 penjurusan yang disiapkan, Manajemen Akuntansi, Manajemen Operasional, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen SDM. Ohh tidak, baru saja kami saling akrab, sudah harus ada pembatas lagi.
Penjurusan ini wajib kami isi, dan tentu dari masing-masing orang punya keinginan masing-masing. Penjurusan tak dibuka di tiap kampus. Hanya kampus dengan peminatan terbesar saja yang dibuka kelasnya. Aku misalnya, harus pindah ke kelas Menteng, karena peminatan Manajemen Operasional hanya dibuka di sana dan di Meruya. Hemmm rasanya Meruya cukup jauh untuk ditempuh dari Depok. Begitu juga dengan rekan-rekan yang lain. Mahasiswa dengan penjurusan Manajemen Pemasaran harus rela berhijrah ke kampus Menteng atau Meruya. Kemudian pada penjurusan Manajemen Keuangan harus memilih kelas Kranggan, Meruya, atau Menteng. Sedangkan Depok hanya membuka 1 jurusan, yaitu Manajemen SDM saja. Selamat berjuang rekan-rekan. Semoga saja kita mampu menempuh waktu studi dengan tepat waktu.
Foto lainnya, #DibuangSayang

enak banget ngumpul..
Terima kasih 🙂
Ah serunya, jadi kangen outbond untuk mengembalikan semangat, paling seneng acara outing kaya gini mbak
Iya mbak, kalo sudah outbond tuh seneng banget aku, melatih seluruh tubuh, gerak juga, mikir juga, hihi
Wah, outbondnya sepertinya menarik sekali.. 🙂
Terima kasih, mas Ari :))