Mulai Bosan Bermain Media Sosial
Bosan di sini bukan yang lantas tidak mau memiliki media sosial dan tidak mengupdate media sosial ya. Hanya saja waktunya yang dikurangi.
Mulai dari pekerjaanku yang kedua, di Hukumonline, di Diamond, di ICJR, maupun di KSI (ICJR Learning Hub), selalu berhubungan dengan media sosial. Apalagi sekarang, sudah menjadi tugasku untuk benar-benar memerhatikan sosial media perusahaan ini. Baik soal editorial plan, content promotion, scheduling, memastikan penayangan, analyticnya, bahkan kadang mengurusi soal customer servicenya.
Tak hanya itu, ada beberapa akun social media lain yang juga saya kelola. Salah satunya ICJR Learning Hub (fan page, twitter, instagram, dan linkedin), dan jalanlah.id (fan page, twitter, dan instagram). Mungkin hal itu yang membuatku justru kurang memerhatikan akun social media milik pribadiku. Bahkan kadang suka berpikir, apa tutup akun saja ya? Hehe bercanda.
Malasnya lagi, ada orang-orang yang ternyata sangat “kepo” dengan kehidupan saya. Entah karena dia menyukai saya, atau membenci saya. Sehingga saya memutuskan untuk mengunci social media milik saya. Padahal saya sangat membenci hal itu.
Jadi teringat dulu saya pernah berkata pada teman saya yang mengunci social media miliknya, seperti ini “social media itu untuk umum, social, namanya juga social, ngapain dikunci? Kalau di kunci namanya private media, wkwkwk” sontak sayapun tertawa. Dan sekarang saya menjilat ludah saya sendiri hahaha.
Saya memutuskan untuk mengunci salah satu akun social media saya, instagram, dan memilih untuk memperkecil lingkup pertemanan yang saya miliki. Mengapa? Karena ternyata saya butuh ruang private. Jadi untuk rekan-rekan yang memfollow saya namun tidak saya follow back, maafkan saya ya, mungkin saya tidak “ngeh”, karena memang saya tidak terlalu memerhatikan akun social media milik saya pribadi, dan justru lebih memerhatikan akun social media lain yang saya kelola. Eitsss, tenang, bukan fake account untuk stalking kok hehe..
Aku juga kepikiran pengen tutup akun. Meminimalisir jejak digital. Tapi ya nanti aku gak ada tempat misuh-misuh. Hihi.
hehehe tos dulu kali gitu, Kak Kimiiii 🙂