2019, Semangat Abu dan Kenangan Kelabu
Akhir tahun ini di tutup dengan agenda naik gunung. Ya, pasti akan ku ceritakan nanti, tunggu saja ya.
Berbalik ke beberapa moment di tahun ini.
1. Kekasihku tak kunjung mendapatkan pekerjaan baru
Usai kontrak projeknya habis di salah satu BUMN, dia memang sempat bekerja di salah satu bengkel. Bukan jadi montir, sepertinya dia kurang ahli di situ. Tapi sebagai finance. Hampir setahun dia tidak bekerja dan sepertinya dia mulai putus asa dan tidak percaya diri. Namun tidak denganku. Aku percaya beberapa hal. Pertama, bahwa rejeki setiap orang tidak akan tertukar. Kedua, setiap orang pasti mengalami ujian. Dan ketiga, hidup seperti roda yang berputar. Dan aku berharap ketiga pemahamanku ini mampu menguatkannya. Syukurlah sekarang dia sudah aktif kembali bekerja dan mendapatkan rekan kerja yang sangat baik.
2. Ayahku meninggal
Kejadian yang sangat membuatku terpuruk, dan aku terpaksa harus kuat. Mengapa? Ibu dan adikku tidak terlihat sekuat itu. Ketika ayahku meninggal, mereka begitu lemas, ya aku memakluminya, dan disinlah peranku untuk terlihat kuat dan menguatkan mereka. Bukannya tak sedih, tapi berusaha untuk tetap tabah dan memberikan semangat pada orang-orang yang ku sayangi.
3. Dompetku goyah
Bekerja di perusahaaan yang sangat besar membuat pendapatanku pun bertambah besar. Tapi itu ku tinggalkan ketika ayahku meninggal. Sejujurnya dia tidak suka aku berada di tempat itu. Bukan karena perusahaannya, tapi karena jarak yang memisahkan kami dan mengharuskanku tinggal berjauhan dengannya. Tapi syukurlah, kini aku bekerja di perusahaan baru, milik salah satu NGO hukum ter”berani” di bidangnya, dan aku bangga.
4. Blog ku tak terurus
Tidak bisa dibohongi, mood ini hilang dan belum ku temukan kembali. Hal nomor 2, 3, dan 1, pastinya mempengaruhiku. Sampai ada temanku yang bertanya “kenapa terus dibayarkan domain .com nya? Sayang uangnya kalau hanya untuk bayar domain dan blognya tidak terisi. Tidak ada pemasukan dari blog, tidak ada yang baca, tapi kamu malah mengeluarkan uang untuk bayar domain”. Ada betulnya sih apa yang dia bilang. Tapi blog ini aku buat untuk kenangan dari perjalananku saja. Pendapatan utamaku bukan dari blog ini, banyak rekan-rekanku yang tentunya ahli di bidang ini, tapi tidak denganku. Blog ini hanyalah curahan hatiku, coretan inspirasiku, dan rekam jejak yang aku simpan sampai nanti. Mengapa? Supaya anak cucu bahkan mungkin cicitku akan tahu siapakah aku. Setidaknya mereka bisa mengenangku melalui karya-karyaku yang tidak seberapa nilainya ini.
Hemmm 2019 sebentar lagi akan pergi. Biarlah kau bawa kenangan pahit yang terjadi di 2019 ini dan gantilah dengan cerita bahagia di 2020 dan tahun seterusnya nanti. Sampai bertemu di cerita di 2020 nanti 🙂