Kalau kebun bintang, pengunjungnya yang jalan-jalan. Sedangkan kalau Taman Safari, hewannya yang jalan-jalan. Kemudian kalau di Kebun Binatang, hewannya yang di kurung. Sedangkan kalau di Taman Safari, pohonnya yang di kurung. Loh kok pohon? Konon, binatang bertanduk suka gatal tanduknya. Pada saat tanduknya gatal, dia akan menggarukkan tanduk ke pepohonan. Makanya kenapa di Taman Safari banyak pohon yang dibungkus dengan kawat.
Jalan-jalan kali ini tujuannya adalah Taman Safari Indonesia, Puncak, Bogor. Menikmati sensasi jalan-jalan di tengah hutan dikelilingi beraneka ragam hewan. Wah rasanya sudah tak sabar. Apalagi terakhir kali aku kesini pada saat SD kalau gak salah.
Taman Safari Indonesia, Puncak, Bogor, terbagi menjadi 2 program. Ada safari siang, dan ada safari malam. Kali ini aku mau menikmati keindahan safari siang dulu ahh 🙂 Biaya masuk ke safari siang adalah sebesar Rp. 150,000 per orang. Di safari siang, pengujung yang membawa kendaraan roda empat atau lebih, boleh berkeliling menggunakan kendaraannya. Namun pengunjung dengan kendaraan roda dua dan berjalan kaki, harus menggunakan bus yang sudah disediakan. Bus ini gratis loh. Jadi buat kamu yang mau berkunjung pakai motor atau sepeda gak perlu takut gak bisa kelilingan.
Mulanya, pengujung akan dimanjakan dengan berkeliling habitat yang ada di Taman Safari, biasanya dimulai dengan mengunjungi hewan herbivora, baru kemudian karnivora. Di dalam area hewan pemakan tumbuhan, banyak hewan yang berkeliaran lari kesana kemari. Pengujung diperbolehkan berhenti sejenak untuk memberi makan (wortel) kepada para hewan. Satu persatu hewan akan mendekati kendaraan yang kita gunakan. Ada pula penjaga yang turut berkeliaran dengan berjalan kaki untuk menjaga hewan-hewan.



Saat berkeliling melewati area hewan herbivora, aku melihat seekor gajah dan pawangnya. Gajah ini sungguh besar, dan pengunjung boleh memberikan makanan atau uang kepada gajah. Anehnya, seperti mengerti saja, bila diberi makanan, makanan akan langsung ia makan. Tapi kalau diberikan uang, belalai gajah akan mengambil dan menyerahkannya kepada pawang. Haha lucu sekali, aku membayangkan jika si gajah memakan uang yang diberikan. Ohh tidak, akan menjadi penyakit pastinya.
Kemudian ada pula kuda zebra yang katanya tiap ekor itu beda corak. Beda corak ini seperti sidik jari yang ada pada manusia. Dimana tiap orang tak akan memiliki sidik jari yang sama. Beda corak pada Zebra pun berguna sebagai ciri, jadi kalau kuda ini hilang akan lebih mudah ditemukan. Eits tapi ini bukan kuda untuk ditunggangi loh. Zebra tak dapat ditunggangi seperti kuda biasanya. Hal ini disebabkan karena tulang punggung Zebra sangat lentur, sehingga tak memungkinkan jika digunakan untuk mengangkat beban.
Selanjutnya pengujung akan dimanjakan dengan berkeliling di daerah hewan buas. Di dalam area ini, pengunjung dilarang memberi makan hewan dan mengeluarkan anggota tubuh. Bahkan kaca kendaraan pun harus tertutup. Maklum saja, naluri berburu para hewan di area ini sepertinya sangat besar. Penjaganya pun tak berkeliaran bebas berjalan kaki, hanya terdiam di satu sisi di dalam mobil. Di area ini pengunjung dilarang berisik, tak boleh menyalahkan klakson dengan keras. Apabila terjadi sesuatu dengan kendaraan yang digunakan, pengunjung hanya cukup membunyikan klakson sebanyak 3 kali, dan nantinya akan ada petugas yang menghampiri.
Di area ini cukup menegangkan. Serasa seperti berjalan kaki dikelilingi binatang buas. Belum lagi jika ada harimau yang tertidur dipinggir jalan. Ehh benar saja, saat aku melintas, harimau berjalan menuju ke arahku, namun untung saja karena ia hanya ingin berbaring di jalanan. Ada juga harimau yang sedang asyik menjaga tambal ban. Hahaha ini sengaja dibuat oleh pihak manajemen Taman Safari. Karena identik warga Batak punya usaha tambal ban, giliran di tempat harimau Sumatera pun disediakan tempat untuk tambal ban. Mau coba tambal disini? aku sih gak hihihi serem abangnya 😛
Puas berkeliling selama kurang lebih 45 menit hingga 1 jam, pengujung dipersilahkan untuk menikmati wahana permainan dan menyaksikan beberapa pertunjukan. Pertunjukan biasanya dimainkan sebanyak 2 sampai 3 kali setiap harinya. Tapi tentu dengan jam yang berbeda-beda. Tapi aku tak dapat menikmati semua pertunjukan selama 1 hari saja, huhft. Sepertinya butuh waktu 2 hari untuk benar-benar menikmati seluruh pertunjukan dan wahana yang tersedia.
Di program safari siang, ada 9 jenis pertunjukan yang bisa disaksikan. Ada elephants show, various animal show, tigers & lions show, sea lions show, bird of prey, dolphins show, safari teather, cowboy show, dan globe of death. Pertunjukan ini bisa disaksikan secara gratis untuk semua pengujung. Durasi masing-masing pertunjukan sekitar setengah jam saja kok. Tapi karena letaknya yang agak berjauhan, dan waktu pertunjukan yang mepet-mepet, kadang pengunjung agak susah membagi waktu. Tapi jangan takut ketinggalan, masing-masing pertunjukan diadakan 2 kali dalam sehari. Jadi kalau ketinggalan di putaran pertama, masih ada kesempatan menyaksikan di putaran kedua. Tak hanya itu, pengunjung pun boleh menikmati wahana permainan yang sudah disiapkan loh, wahh senangnya.
Takjubnya aku ketika menyaksikan pertunjukan harimau. Di pertunjukan harimau, hewan ini diperlalukan seperti kucing oleh para pawang. Di ajak bermain, lari-larian, melompat, menggendong, hingga memberi minuman susu. Wah terlihat bersahabat sekali mereka. Gambaran harimau yang buas sama sekali tak terlihat disini. Belum lagi ketika harimau memanjat pohon untuk mengambil daging yang ada di atas pohon. Wah aku takut harimau akan lompat ke arahku nantinya. Belum lagi singa laut yang sangat lucu. Sesekali mereka mencium pipi sang pawang. Lucu lagi saat mereka bertepuk tangan, wow sungguh pintar.
Rasanya aku belum puas berkeliling dan bercengkrama dengan hewan-hewan disini. Kapan-kapan datang lagi ahhhh 😛

saya tuh dulu salah mbak, ke taman safari pas musim hujan, jadinya gak bisa nikmatin semua wahana, pas tengah hari sudah hujan besar, langsung pulang deh
Wahh sayang banget ya mak kalo pas musin hujan. Permainan dan pertunjujannya seru2 loh mak 🙂
emm kayaknya itu pertanda kalo mak Evrina harus kesana lagi hihihi
Aduh jadi malu nih saya belum pernah ke Taman Safari pista, hehe, tapi kalo ke kebun binatang di Bandung udah tiga kali, hehehehe,,, Saya kalo sama binatang suka takut duh, itu kamu memang hebat ya berani di foto sama orang utan,,, peace.. hehehehehe 🙂
Kalo saya belum pernah ke Kebun Binatang Bandung sih mas, kalo Ragunan di Jakarta mah sering ihihi..
Hewan itu baik loh mas 😛 tapi saya jg takut sih sama yang buas, sama agak jijik sama hewan melata..
saya lebih suka ke Taman Safari daripada kebun binatang
Iya, sama mak Myra, aku juga lebih suka ke Taman Safari daripada Kebun Binatang.. Abisnya kasihan lihat hewan di Ragunan kurus2 banget T_T
buset, saya udah berapa tahun ga ke taman safari…
padahal sering lewat kalo ke puncak kayak lebaran kemaren macet banget di pertigaan cisarua 🙂
wow, yang foto bareng pista, itu keren orangutannya (bukan orang yang pake baju birunya)
he he he
Hayo mas, coba ke Taman Safari lagi, seru lohhh 🙂
Wahahaha itu namanya Jenifer, mas 😀 (bukan yang baju biru)
tentunya lebih seru ditaman safari mbak 😀 Selain lebih lengkap kita juga bisa lihat hewan2 liar di tempat terbuka langsung, apalagi ditaman safari ada pertunjukan dan wahana yg keren2 😀
Iya sih mas, udah gitu kalo di Taman Safari, hewannya gemuk2, jadi seneng lihatnya, tampaknya sehat.