Masihkah Ingin Pelihara Hewan Buas?

Kecintaan seseorang kepada binatang, kadang menjadi buah simalakama. Misalnya saja kucing, naluri hewannya, pasti mengajak hewan tersebut untuk berjalan-jalan di sekitar rumah, dan menandai tempat kekuasaannya dengan mengeluarkan air seni atau kotorannya. Bagaimana jika itu terjadi di rumah tetangga Anda? Bisa saja menjadi pemicu perdebatan. Contoh lainnya misalnya pada Anjing, gonggongannya mungkin saja mengganggu tetangga sebelah. Misal juga pada ayam, mungkin bau kotorannya akan menyebar, atau justru kotorannya yang menghinggap di rumah tetangga Anda. Hemmmm tentu saja akan menimbulkan perselisihan. Apalagi jika yang dipelihara adalah hewan buas.

Kadang ada kepuasan tersendiri pada diri seseorang untuk memelihara hewan yang terlihat menyeramkan. Macan, harimau, srigala, ular, atau buaya, dan masih banyak hewan buas lainnya yang berbahaya namun menjadi favorit untuk dipelihara.  Untuk menjaga ekosistemnya, pemerintah telah membuat sebuah peraturan pada Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Pasal 21 ayat 1 , di mana memelihara satwa liar yang dilindungi dapat dikenakan ancaman penjara paling lama 5 tahun dan denda Rp 100.000.000,- lho. 

Bicara hewan buas, harimau misalnya,  dengan memeliharanya di rumah, mungkin saja dapat membantu pemerintah dalam melestarikan populasinya. Hal ini pernah dibuktikan pada burung Jalak Bali, yang semula populasinya hanya sedikit, dan dibukalah peluang untuk membuat konservasi pribadi, kini populasinya sudah semakin banyak. Mungkin saja hal ini akan terbukti juga pada konservasi pribadi harimau bukan? 

Namun untuk memelihara hewan nokturnal tersebut memang membutuhkan modal yang besar. Selain ukuran kandang yang minimal 10 x 6 x 5 (p x l x t) meter, Anda juga harus menyediakan daging sekitar 5 hingga 6 kilo perhari untuk 1 ekor. Hemm lumayan juga kan biaya makanannya?  Belum lagi soal sisi keamanan Anda dan keluarga. Tangannya yang sangat besar dan tenaganya yang kuat, ditambah lagi dengar cakarnya yang kokoh, pasti akan membuat Anda kewalahan memeliharanya. Ditambah aungannya yang dapat membuat tamu di rumah Anda menjadi kaget. Namun yang harus benar-benar diperhatikan adalah masalah psikologi si harimau itu sendiri.

Bayangkan saja, hewan yang aktif di hutan itu hanya Anda berikan kandang dengan ukuran yang kecil, sudah pasti dia akan stress.  Bandingkan, 1 ekor kucing saja akan mengelilingi rumah Anda berkali-kali dan lari kesana-kesini agar dia selalu merasa senang dan nyaman. Bagaimana dengan harimau? Apakah Anda mampu mengajaknya berkeliling sekitar rumah setiap harinya dan mengajaknya bermain agar dia tetap segar dan tidak merasa suntuk? 

Jika Anda tetap ingin mengadopsi  hewan buas, katakanlah harimau, sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya terlebih dahulu. Jika Anda sanggup dan diperbolehkan, janganlah egois ketika Anda harus mengembalikannya ke penangkaran untuk dilepaskan kembali ke hutan saat hewan tersebut sudah dewasa. Juga janganlah egois ketika hewan tersebut hamil dan anak-anaknya kelak akan diminta juga untuk dilepaskan ke alam.  Anda boleh saja menyukai hal-hal yang ekstim, termasuk dalam hal merawat binatang, namun jangan lupa perhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan lingkungan Anda, dan perhatikan juga soal psikologi dan insting hewan tersebut ya!

Selamat Datang Unyil Junior

Kejutan di awal tahun 2017 pun berpihak padaku. Kemarin pagi, 04 Januari 2017, Depok diguyur hujan deras dan membuat selimutku semakin posesif dan tak mau ditinggalkan. Keposesifan ini pun tertular pada kucing pertamaku, Unyil.

Unyil adalah kucing kampung betina berwarna belang hitam dan putih. Umurnya belum genap setahun, tapi dia sudah dua kali hamil. Dia melakukan perkawinan dini rupanya haha. Dialah satu-satunya kucing yang mampu meluluhkan hati ibuku dan memperbolehkanku merawatnya. Ketidaksukaan ibuku pada kucing akhirnya luntur semenjak Unyil menapakkan kaki dirumah. Meskipun berkali-kali diusir, Unyil tetap menunjukkan sikap manjanya dengan mengeluskan kepala ke kaki ibuku. Seolah dia berkata “Ibu, bolehkan aku tinggal dirumah ini ya, aku akan berlaku baik padamu” hahahaa..

Di kehamilannya yang pertama, dua ekor bayi yang dia bawa pulang. Corak pada anak kucing yang lahir cukup menarik. Perpaduan antara warna putih, hitam, cokelat, dan orange. Bayi Unyil pun sudah tumbuh bulu dan mampu membuka kedua matanya. Inilah pertama kali aku merawat bayi kucing. Sayangnya keduanya mati setelah hampir tiga minggu mencium udara di belakang rumah. Ku kira ini kesalahanku yang telah menyentuhnya sehingga Unyil enggan menyusui dan jaga anaknya lagi. Ternyata itu bukan soal sentuhan. Kedua anak Unyil mati kedinginan ketika malam karena berada di luar rumah. Alas yang kuberikan pun kurang memenuhi standar yang sudah ditetapkan di dunia perkucingan.

photo534141654013160302

Tiba pada kehamilan yang kedua. Pagi kemarin dia tampak posesif dengan tidur di sebelahku sambil memeluk salah satu tanganku. Hemmm aku mampu mendengar suara mimpinya dalam hayalku. “Jangan tinggalkan aku hari ini, temani aku saja dirumah yaa” kira-kira begitulah yang dia ucapkan. Ketika malam tiba, kulihat Unyil di dalam kardus dengan dua bayi kecilnya. Ohhh itulah bukti dari kemanjaannya pagi tadi. Dua ekor bayi kucing mungil berwarna belang putih hitam yang mendominasi. Wahh lucu sekali. Sebagai perawat kucing amatiran, naluriku muncul hebat, dan aku mengeluarkan satu kotak plastik besar lengkap dengan alas kain. Kedua anak Unyil kupindahkan di dalam kotak dan kuberi selimut. Sebagai perawat kucing amatiran, aku juga berharap kedua bayi mungil itu mampu bertahan hingga besar dan menjadi Unyil Unyil berikutnya di dalam rumahku.

photo534141654013160301

5 Anjing Galak Calon Penghuni Rumah

Ketika menghayal untuk memiliki sebuah rumah, aku bukan memikirkan soal pernak-pernik apa saja yang akan menghiasi rumahku nanti. Melainkan, anjing jenis apa saja yang akan mewarnai kediamanku. Hehe maklum saja, pecinta binatang sepertiku dan kekasihku memang sedikit aneh. Kami sibuk mencari informasi soal bibit binatang yang bagus yang akan kami beli. Kecintaanku pada anjing, tak bisa tertahankan lagi. Hingga aku pun berkhayal untuk memiliki 5 ekor anjing dirumah nanti. Berikut lima hewan yang konon setia, yang akan tinggal seatap denganku..

Pertama, anjing  German Shepherd, atau yang lebih dikenal dengan sebutan anjing Herder. Jenis ini adalah tipe yang sangat waspada. Selain itu, si tangguh ini pun terkenal cerdas, berani, dan yang paling penting adalah setia. Faktanya, dia akan agresif ketika berhadapan dengan orang asing, dan tak ragu untuk menggonggong dengan keras ketika ada seseorang yang mengetuk pintu rumah, bahkan tidak akan melepaskan gigitannya dari orang yang mengancam.  Tapi herder pun akan sangat mencintai pemiliknya loh 🙂 Jadi selain dijadikan binatang kesayangan, hewan yang identik berbulu cokelat hitam ini berfungsi sebagai penjaga rumah.

anjing_german-shepherd

sumber

Kedua, anjing Golden Retriever. Anjing dengan penampakkan lucu ini mampu membius para pengunjung ketika melihatnya. Semyumnya yang menarik dan bulunya yang tebal berwarna coklat, mampu membuat setiap orang ingin mengajaknya bermain. Dengan kecerdasan dan sifatnya yang bersahabat, membuat banyak orang memilihnya untuk dipelihara. Hewan berkaki empat ini juga terkenal ramah dan mudah dekat dengan orang. Namun kelemahannya terletak pada sifat ramahnya yang terkadang bisa tertipu oleh orang lain. Tak jarang anjing ini banyak yang hilang, bisa jadi karena diambil orang, dan penyebabnya adalah keramahan yang dimilikinya. Tapi jangan main-main, ketika dia tahu orang tersebut berniat jahat, maka dia akan menggonggong sekeras-kerasnya dan tak henti-henti.

anjing_golden-retriever

sumber

Ketiga, anjing Siberian Husky. Sepintas anjing ini terlihat seperti serigala jahat yang sedang mengamati musuhnya. Matanya yang terkadang berbeda warna pun mengesankan betapa kejam terkaman dan goyahan giginya. Namun dibalik itu, anjing ini ternyata berhati lembut, bahkan cenderung manja. Penampilannya yang cantik dan menyenangkan, mampu menutupi tenaganya yang sangat kuat. Konon katanya anjing ini hobi sekali berlari, jadi jangan lupa mengaitkan tali pengikat di tubuhnya ketika diajak jalan-jalan ya. Masalah lain adalah ketika hobi menggali tanahnya mucul begitu saja, hahaaa tanaman dirumah nanti memang akan banyak yang rusak. Tapi sama sekali tidak menyurutkan niatku untuk mengadopsi si serigala baik hati ini. Kelembutannya kepada anak-anaklah  yang mampu menghipnotisku untuk benar-benar memeliharanya dirumah.

anjing_siberian-husky

sumber

Keempat, anjing Alaskan Malamute. Sepintas, anjing ini sama dengan Siberian Husky, namun ternyata keduanya berbeda. Alaskan Malamute memiliki tulang dan bobot yang lebih besar jika dibandingkan dengan Siberian Husky. Anjing jenis ini sangat kuat, bahkan di negara aslinya, dia kerap digunakan sebagai penarik kereta dengan membawa beban yang cukup besar. Anjing ini terkenal dengan kekuatan dan kemandiriannya, bahkan dia pun memiliki kemauan yang keras dan menyenangkan. Jadi, sangat cocok ketika berjalan-jalan dengan anjing ras ini. Rasa keponya yang amat tinggi, mampu memenuhi hasrat si pemilik untuk bertualang hehehe.

anjing_alaskan-malamute

sumber

Kelima, anjing Samoyed. Ku rasa, inilah satu-satunya anjing yang terlihat anggun dirumahku nanti. Bulunya yang berwarna putih seperti salju sudah pasti akan menghipnotis para mata yang mengamatinya. Dari pandangan matanya, terlihat bahwa anjing ini adalah sosok yang pemalu dan penurut. Samoyed sangat senang bermain, dan dapat dijadikan teman yang baik untuk anak tentunya. Sayangnya dibalik tatapan matanya yang mempesona, anjing ini sebenarnya sungguh keras kepala, sehingga terkadang mengabaikan majikannya.

anjing_samoyed

sumber

Meskipun kelima anjing impianku berpenampilan sangar dan memiliki beragam sifat, mereka benar-benar mampu menghipnotis ku untuk merawatnya kelak. Entah ilmu apa yang mereka miliki, baru melihat matanya di layar laptop saja aku sudah meleleh. Apalagi jika harus berhadapan langsung, bahkan memilikinya. Hehe sepertinya mereka akan mampu menahanku untuk berlama-lama dirumah menuruti kemanjaan mereka satu persatu.

 

Hai Kakak Linka yang Manja :)

kelinci

Hai nyonya kelinci, sudah makin besar ya kamu. Semenjak ditinggal Lee, sikap Linka menjadi sangat manja. Jadi sering cari perhatian. Gebrak-gebrak kandang, minum dengan menarik-narik corong botol, sudah dia lakukan untuk menarik perhatianku.

Hampir setiap malam kini Linka tidur di kamarku. Gak tega rasanya ninggalin Linka sendirian di kandang belakang rumah. Tapi ada yang berubah dari dia. Kini bantal biru miliknya bukanlah bantal kesayangannya lagi. Kalau dulu, Linka selalu merebutkan bantal biru ini dengan Lee. Sehingga kadang Lee harus mengalah tidur di atas guling biru. Tapi hal itu tak ku lihat sekarang. Linka lebih sering tidur di sampingku. Nyelip-nyelip memepet ke arahku dan menyenderkan badannya di sampingku.

Kemanjaannya ini makin memuncak jika aku diamkan. Dia mencari perhatian dengan berlarian di kasur atau menggaruk-garuk kasur jika tak ku peluk. Haduhhh nenek kelinci yang sangat manja. Sesekali dia menggigitku, entah apa yang dia pikirkan. Namun aku suka hal itu. Linka pun sering membangunkan ku saat pagi tiba. Ku perhatikan, hampir setiap pukul 6.00 atau 6.30 pagi, dia membangunkanku dari mimpi. Kalau aku belum bangun juga, dia lantas menggaruk-garuk bantal yang aku gunakan hingga aku terbangun. Ini nyata loh, aku pun heran. Wahh indahnya punya alarm hebat seperti Linka.

Terima kasih, kakak Linka, begitulah aku menyapanya. Sehat selalu yaa 🙂

 

Selamat Panjang Umur Kelinci Paling Cantik

photo(10)27 Juli kemarin genap usia Linka menjadi 3 tahun. Memang ini bukan pengalaman pertamany merawat kelinci tua, namun sangat menakjubkan rasanya merawat kelinci yang sempat menjadi rebutan ini.

saat usianya 2 bulan
saat usianya 2 bulan

Di usianya saat 2 bulan, Linka yang merupakan kelinci hias ras English Angora ini sempat menjadi buah bibir di kalangan peternak di sekitar tempat tinggalku katanya. Maklum saja, induknya, baik jantan maupun betina adalah kelinci yang pernah menjadi pemenang kontes bulu. Konon pula, katanya kalau si orang tuanya juara, kualitasnya akan diturunkan ke anaknya. Begitulah Linka, bulunya sungguh halus dan teratur. Coraknya pun simetris, dan keadaannya tak mudah kusut.

gaya di usia 1 tahun
gaya di usia 1 tahun

Yang bikin spesial adalah tanggal lahirnya yang sama sepertiku. Ya, kami merayakan ulang tahun bersama selama 3 tahun ini. Tentunya aku berdoa agar diulang tahunku di tahun depan, aku masih bisa merayakannya bersama Linka.

posenya di tahun kedua
posenya di tahun kedua

Pasca kepergian Lee, sepertinya Linka menjadi kesepian. Terbukti jika dia menginap di kamarku, dia lebih sering tidur di sampingku. Dibanding dulu saat Lee masih ada, Linka lebih cuek dan lebih suka tidur di atas bantal kesayangannya. Wehhh ada rasa sedih sih, tapi yasudahlah, anggap saja dengan begitu Linka semakin dekat denganku.

tingkah manja di usianya yang ketiga
tingkah manja di usianya yang ketiga

Mau tambah kelinci lagi? Aku rasa gak. Linka saja sudah cukup untukku. Tugasku sekarang ya merawat Linka dengan baik. Sayangnya anak-anak Linka banyak yang mati dimakan kucing dan ada pula yang terjual, tak ku sisakan sama sekali. Tapi apa mau dikata, kini hanya tinggal kelinci tercantikku yang ada.
Selamat ulang tahun ya kaka Linka, semakin cantik, makin manja, makin pintar, makin sehat dan lincah selalu ya. Jika aku bisa meminta dan bicara langsung, aku ingin sekali berkata jangan pergi seperti Lee, cantik :*

Selamat Jalan, Lee Kelinci Hebatku

Minggu ini adalah minggu yang indah bagi Lee, si kakek kelinci. Setidaknya aku berkata demikian untuk menghibur hati yang rasanya tak karuan. Yup, 21 Juni 2015, adalah hari terakhir Lee menikmati udara bebas. Hari itu adalah jadwalnya si kakek cukur bulu. Maklum kakek ganteng itu adalah kelinci ras Angora yang menyebabkan bulu nya cepat sekali panjang. Selain itu hobinya bermain air di wadah minuman, membuat bulu-bulunya itu cepat menggimbal.

Awalnya Lee dalam keadaan baik-baik saja. Sebelum memangkas bulunya, aku sempat membiarkan Lee dan Linka (kelinci betinaku) bermain di atas meja dan kursi teras rumah. Lee dan Linka berlarian dari kursi satu ke atas meja, kemudian ke kursi dua, dan begitu seterusnya. Susahnya membuat mereka diam dan berhenti berlarian. Sampai mereka capek, akhirnya aku berhasil mengambil foto mereka yang sedang kelelahan.

Jpeg

Jpeg
Beberapa Saat Sebelum Bulunya di Cukur

Sudah keasyikan main, tibalah waktunya mencukur bulu Lee. Seperti biasa, saat dicukur bulunya, Lee hanya diam saja. Anteng duduk di pangkuanku dan tak berdaya karena posisi tubuhnya terlentang. Habis mencukur setengah bagian di badannya, kami menyempatkan untuk berfoto dulu. Di foto itu Lee terlihat sangat semangat dan seperti ingin menciumku.

photo(3)

Di foto itu, Lee terlihat sangat sehat dan senang. Dia bersandar manja padaku dan berdiri tegak seolah ingin menciumku. Namun siapa sangka kalau itu adalah foto terakhir yang bisa Lee berikan untukku. Setelah sesi foto berakhir, aku melanjutkan lagi proses cukur bulu. Giliran mencukur bagian buntut, tiba-tiba Lee kejang-kejang sedikit. Awalnya aku kira dia ingin turun ke bawah dan sudah tak betah terlentang. Namun sayangnya bukan. Ketika aku meletakkannya ke bawah, Lee semakin kejang dan berteriak seperti bayi yang menangis.

Panik aku dibuatnya. Akhirnya aku pun pergi ditemani adikku (Yudhis), dan sepupu kecilku (Abhi), untuk mencari dokter hewan yang buka di hari Minggu. Sudah 3 tempat aku kunjungi namun dokter hewannya sedang tidak praktek. Maklum hari itu adalah hari Minggu. Akhirnya aku menelpon Andre (kekasihku) untuk mengantarkan aku ke dokter hewan di dekat rumahnya. Karena ingin cepat, akhirnya kami menggunakan motor. Seperti biasa Lee aku letakkan di dalam tas pengangkat, sambil aku gendong.

Mendengar suara motor Andre, Lee langsung terbangun dan tak lemas lagi. Bahkan seperti sedang tak sakit. Dia mencari-cari sumber suara motor itu. Maklum sewaktu Lee berumur 3 sampai 6 bulan, dia dirawat oleh Andre. Aku pun bertemu juga dengan adik kekasihku yang bernama Onang, dan dia juga turut andil dalam merawat Lee semasa kecilnya. Tak sabar rasanya Lee ingin keluar dari tas pengangkatnya. Setelah tas tersebut dibuka, Lee buru-buru keluar dari tas dan antusias menerima belaian tangan Andre dan Onang.

Karena aku takut terlalu lama dan Lee akan semakin sakit, akhirnya aku segera menarik Lee dari belaian tangan Onang. Lee pun terlihat marah dan mengigit ibu jariku hingga berdarah. Oh Tuhan, tak seperti ini Lee biasanya. Kenapa dia begitu kesal? aku pun heran.

Sesampainya kami di salah satu klinik, akhirnya Lee dapat ditangani, untung saja klinik yang satu ini buka. Selayaknya manusia, pasien seekor hewan pun di data terlebih dulu. Siapa nama pemiliknya, apa jenis hewannya, siapa nama hewannya, ras apa hewan itu, umur berapa si hewan, dan terakhir ditimbang berat badan hewannya. Itu lah yang dokter lakukan sebelum memeriksa Lee.

Lee terlihat lemas sekali. Kaki belakangnya tak dapat digerakkan lagi. Diduga otot kakinya melemah, sehingga tak mampu menopang tubuhnya yang gembul. Asisten dokter tersebut pun memeriksa keadaan Lee, takutnya ada urat atau bagian yang tergunting saat aku mencukur bulunya. Namun tak ada sayatan gunting yang menempel di kulit Lee. Jadi diagnosa bahwa otot Lee melemah semakin kuat. Lee pun diberi obat untuk menguatkan otot-ototnya.

“Ayo diminum dulu obatnya ya Lee”,

“Nah kan manis obatnya, gak pahit kan Lee”,

“Wah Lee pintar deh minum obatnya”,

“Cepat sembuh ya Lee” ocehan dokter cantik itu selagi menangani Lee.

Beliau memperlakukan Lee seperti sedang menangani anak kecil. Bukan hanya diam saja karena hewan tak dapat menjawab kata-katanya. Kemudian dokter memberikan saran jika sudah 2 hari tak ada perubahan, maka Lee harus segera di rontgen di salah satu rumah sakit. Ini adalah obat yang Lee harus minum selama masa perawatan. Obat ini harus diminum 2 kali dalam sehari, sebanyak 1,0 ml setiap kalinya.

photo(4)

Pengobatan pun selesai dan kami bergegas pulang. Entah kenapa Lee semakin melemah. Dia tak berdaya tidur di pelukanku. Aku pun tak sampai hati melihatnya. Karena hari sudah sore, aku harus mengembalikannya ke kandang dan bergegas untuk mandi. Setelah mandiku selesai, aku melongok Lee di kandangnya masih dalam keadaan lemas. Aku meninggalkannya sebentar untuk memposting salah satu tulisan di blog ku. Sampai setelah aku selesai mengupload satu tulisan, kakekku mengabarkan bahwa Lee sudah tiada lagi.

Sedih rasanya melihat Lee saat itu. Kakekku langsung menggalikan tanah untuk tempat tidur baru Lee, dan aku bergegas mencari kaos putih yang akan ku gunakan untuk membalut tubuhnya nanti. Tubuh Lee yang sudah kaku terus ku peluk dan ku cium. Rasa sedihku semakin membesar ketika aku melihat Linka pun menatapi kami sedih. Dia seolah menangis, terlihat ada kaca-kaca di matanya. Rasanya tak ingin melepaskan pelukanku kepada Lee, tak percaya bahwa Lee sudah pergi jauh. Namun apa mau diakata, tanah yang digali kakekku sudah dalam, dan Lee harus segera dimasukkan ke dalamnya.

Setelah pemakaman Lee selesai, aku menggendong Linka dan memberitahunya bahwa disitulah Lee beristirahat. Linka memandangi kuburan Lee dengan lemas. Mungkin jika Linka adalah manusia, dia akan melakukan hal yang sama denganku. Menangis dan tak percaya bahwa Lee sudah tiada. Ku perhatikan sejak Lee meninggal, Linka terlihat murung. Dia yang biasanya berlari-lari di kandang, kini hanya tiduran saja. Bahkan kotak makanan yang ada di dalam kandang pun hanya dia sentuh sedikit. Air minum yang ada di dalam botolpun hanya sedikit saja yang diminum.

Sepertinya Linka sangat kehilangan Lee. Bagaimana tidak, sudah setahun belakangan ini kandang Lee dan Linka aku satukan suapaya mereka tak kesepian. Ternyata kandang yang cukup luas itu sekarang hanya berisi Linka saja, dan sudah sepi dari suara candaan. Sudah 2 malam juga Linka menginap di kamarku, dia benar-benar terlihat murung. Selalu memepetku seolah menyuruhku untuk memeluknya. Matanya pun masih berkaca-kaca terkadang. Oh Linka, ikhlaskan lah Lee yang sudah tenang disana..

Sudah tak ada lagi yang memeluk Linka di dalam kandang. Tak ada lagi yang berlarian di dalam kandang dengan Linka.Tak ada lagi yang menggerogoti lantai kandang yang terbuat dari bambu. Tak ada lagi yang merusak kawat pintu kandang. Tak ada lagi yang mengganggu Linka saat makan. Dan tak ada lagi yang menjahili botol minum Linka saat dia sedang minum. Selamat jalan Lee, see you in another life. I Love u so much, and Linka too :* ..

Jpeg

Selamat Ulang Tahun Kakek Kelinci

happy-birthday-154242_640

Selasa, 12 Mei 2015, adalah hari dimana kelinci tertuaku ulang tahun yang ke-3, Lee namanya. Sebenarnya Lee bukanlah kelinci tertua, hanya saja dialah yang masih mampu bertahan menemaniku sampai saat ini. Ada kakak-kakaknya yang jauh lebih tua darinya namun sudah lebih dulu ke Surga.

Rasa bangga tentu ada, akhirnya aku berhasil merawat seekor kelinci hingga umur 3 tahun. Sayangnya aku tak mengerti perhitungan umur kelinci, bila usianya sekarang 3 tahun, pasti perhitungan di dunia kelinci lebih tua dari itu. Di usianya yang sekarang Lee sudah terlihat menua, beda sekali dengan Lee saat kecil dulu.

Dari kecil Lee hobi menjahili orang disekitarnya dan bersikap acuh kalau digoda. Hal yang sering dilakukan adalah berbaring si samping badan, mengigit atau menggaruk-garuk jika isyaratnya tak dihiraukan atau jika dia menggoda tapi tak direspon, bahkan terkadang jahil buang air kecil sembarangan. Tak hanya itu saja, Lee pun sangat sombong jika kita menggodanya, dia akan bersikap acuh, bak aktor misterius di televisi.

foto lee yang terbaring menggoda saat usianya 3 bulan
foto lee yang terbaring menggoda saat usianya 3 bulan

Sempat Lee mengalami sakit scabies, kalau di dunia manusia disebut kudis. Ini akibat aku kurang memperhatikan kelembaban lantai kandangnya. Sering terjadi endapan air kencing di bagian lantai kandang yang mengakibatkan lantai basah. Basahnya lantai bisa memicu penyakit kudis ini, dan mulanya timbul di bagian kaki di ujung-ujung jari. Kalau dibiarkan, scabies bisa menyebar ke telinga bahkan bagian depan hidung. Aku bersyukur Lee pun sembuh dari penyakit ini dengan penambahan suntikan ke dalam darahnya.

Selain scabies, Lee juga pernah sakit pilek dan bersin-bersin. Udah kayak manusia aja, hihi. Kalau yang ini biasanya terjadi di saat musim hujan atau sehabis makan rumput. Rumput yang kotor atau terdapat serangga kecil biasanya membuat Lee jadi rewel, hahaha berasa lagi merawat anak. Ya, memang itu yang aku lakukan, aku tak pernah menganggap Lee hanyalah seekor binatang. Untuk mengobati sakitnya aku memberi dia vitamin kelinci dan sirup flu anak. Biasanya aku beri dengan langsung meneteskan ke dalam mulutnya menggunakan jarum suntik. Eitsss hanya wadahnya loh, gak pakai jarumnya. Biasanya Lee akan marah atau mengigit kalau habis diberi obat begitu.

Lee pun pernah sakit cacingan. Kenapa? Sepertinya ini terjadi saat aku malas membersihkan kandang dengan benar. Cirinya biasanya lubang pup kelinci memerah atau hingga berdarah. Kalau sudah begini mau gak mau memberinya obat cacing deh, sambil sesekali diberi daun pisang agak produksi kotorannya tidak terlalu banyak dan tidak mencret.

Apalagi ya sakit yang pernah Lee alami? Loh kok apalagi? Berarti banyak dong? Sepertinya iya, maaf aku belum bisa menjaga kelinci-kelinciku dengan baik T_T

Ohya aku ingat, satu lagi penyakit yang dialami oleh Lee. Tapi penyakit ini berbeda dengan penyakit sebelumnya. Karena penyakit ini terjadi bukan pada badannya, namun hatinya. NGAMBEK!! Hahahaha.. Kata beberapa orang yang bilang kalau aku ini tukang ngamberk, ternyata kelinciku pun suka ngambek. Biasanya Lee ngambek kalau aku menggunting kuku atau mencukur bulunya. Pasti ia tak mau makan beberapa hari. Karena tak mau makan, tentu menurunkan kekebalan tubuhnya dan kupingnya menjadi dingin. Kalau sudah ngambek gini biasanya aku menambahkan vitamin penambah napsu makan yang banyak, biar dia merasa lapar dan mau tidak mau jadi makan deh, hihi jahat ya aku 😛

Lee ngambek gak mau ditaruh di kandang
Lee ngambek gak mau ditaruh di kandang

Saat aku mengucapkan selamat ulang tahun padanya, aku menggendong dia. Kemudian ku tatap matanya sambil berkata “Happy birthday babang Lee jelek!! Selamat ulang tahun ya, sayang. Semakin sehat, keren, baik, pinter, sombong, sok tahu, pokoknya panjang umur buat Lee. Jangan ngambek gak mau makan lagi ya. Jagain Linka (kelinci betinaku) yang bener, jangan dijailin terus Linkanya. Ngalah dikit sama Linka kalo minum (Lee hobi minum, jadi kadang kalau Linka lagi minum suka dijailin diambil minumannya). Pokoknya sehat terus. Kita harus ketemu di ulang tahun Lee di tahun depan! Sehat ya Bang :)”.

Hal yang mengejutkan adalah saat aku mengucapkan kalimat itu sambil memeluknya, saat menatap mataya aku melihat kilauan air mata berkumpul. Memang Lee tak sampai menjatuhkan air mata. Namun kubangan di matanya membuatku semakin sadar bahwa dia mengerti apa yang aku ucapkan. Mungkin dia pun ingin menyampaikan sesuatu untukku, sayangnya itu adalah keterbatasan yang dia miliki.

saat Lee dan Linka bersikap sok tahu nonton film di laptop
saat Lee dan Linka bersikap sok tahu nonton film di laptop

Selamat ulang tahun yang ke-3 kakek Lee, selamat bertemu di ulang tahun yang ke-4 😀 Meskipun tak ada kue ulang tahun dan nyala lilin, bukan berarti aku tak menyayangimu.

Merawat Kelinci Harus Pakai Hati

Sebenarnya merawat kelinci adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Gampangnya adalah kelinci gak banyak maunya dan gak bawel atau berisik. Susahnya adalah kondisinya yang cepat masuk angin. Kelinci masuk angin? Ya kata peternak itulah salah satu penyakit yang menjadi musuh besar bagi peternak kelinci.

Yang dibutuhkan dalam merawat kelinci adalah kebersihan dan ketelatenan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan kelinci, mulai dari kandang, makanan, hingga vitamin. Saat ini saya punya 2 ekor kelinci genit dirumah dengan ras angora english. Yang betina namanya Linka dan yang jantan bernama Lee. Nama panjangnya keren loh, Linka Brookly dan Lee Mardiasmo, haha mohon izin ya kalo namanya sama.

Linka itu kelinci betina yang lahirnya sama dengan tanggal lahirku, 27 Juli 2012, cuma beda tahun lahirnya aja. Warna bulunya dominan putih dengan  bercak simetris abu-abu broken di bagian bokong, punggung, kuping, dan mata. Seolah pakai shadow loh. Kupingnya melengkung sempurna kayak pakai bando. Konon katanya Linka ini berasal dari indukan kualitas kontes, makanya kondisinya oke banget. Dulu, ibu bapaknya Linka pernah memenangkan satu kontes bulu kalau gak salah. Berat badannya pun terjaga, makanannya tertakar dengan rapih dan bulu nya mudah diatur. Harga pasaran kualitas begini kisaran 300-500 ribu saat usianya 2-3 bulan. Kalo sekarang sih tinggal di kalkulasiin aja deh, eitsss tapi saya gak niat menjualnya sama sekali, sudah sangat jatuh cinta hahaha.

Lee juga kelinci ras angora english seperti Linka. Tapi dia hanya keturunan dari warga biasa. Bedanya kupingnya lebar agak melengkung dan kepalanya bagol, hehe. Warna bulunya gold kecoklatan. Coklatnya semakin pekat di bagian kepala khususnya hidung. Bulunya memang tak sehalus Linka, tapi gak kalah kece loh. Makannya banyak tapi tetap ku batasi biar gak obesitas. Pasaran harga untuk anakan jenis ini yang berumur 2-3 bulan tuh sekitar 150-200rb. Lee sedikit lebih tua beberapa bulan dari Linka. Dia lahir tanggal 5 Mei 2012. Kalau masih diberi umur, tahun ini kedua kelinciku berumur 3 tahun. Suatu kebanggaan buatku, karena biasanya aku cuma bisa merawat hingga usianya 1 tahun lewat dikit hehe. Meskipun saya menganggap hal ini adalah kebetulan, tapi berikut sedikit tips siapa tau kelincimu bisa lebih tua dari Linka dan Lee..

Dimulai dari kandang kelinci. Untuk  bagian kandang sebaiknya tidak terbuat dari kardus. Biasanya sih terbuat dari kayu dengan ventilasi atau pintu yang cukup besar. Ventilasi atau pintu ini memudahkan kita untuk membersihkan kandang dari kotoran atau sisa makanan. Kemudian lantai kandang kelinci sebaiknya terbuat dari potongan bambu yang diberi jarak satu jari atau sekitar 1 cm. Jarak berfungsi agar memudahkan kotoran kelinci jatuh ke bawah kandang dan tidak mengotori kandang. Selain itu hal ini juga dapat meminimalisir pengendapan pipisnya kelinci. Kandang sebaiknya juga dilapisi dengan plastik, karung, kardus, atau bahan penutup lain pada malam hari, fungsinya agar mencegah angin malam masuk ke dalam kandang. Penutup kandang ini menyesuaikan posisi kandang. Kalau posisi kandang berada di sisi tembok sih sepertinya cukup bagian depannya saja yang dilapisi penutup. Tapi jika tidak, sesuaikan saja dengan kondisinya. Kemudian jangan tutup kandang dengan pelapis pada siang hari, karena dapat menahan udara dari luar masuk ke dalam. Bisa-bisa nanti kelincinya kehabisan udara.

Makanan kelinci, banyak yang memberi sayuran sebagai makanan utama kelinci. Ini memang benar, kelinci bagus makan sayur. Namun yang harus diperhatikan adalah kadar air pada makanan yang diberikan. Makanan dengan kadar air yang tinggi dapat menyebabkan kelinci cepat kembung. Hal ini tentu berbahaya dan bisa membuat kelinci cepat mati. Hindari memberi makan kol terlalu banyak yaa, karena kandungan gas yang cukup tinggi bisa bikin perut kelinci jadi kembung lohhhh. Kalo boleh disarankan sih sebaiknya sayuran yang akan dikonsumsi si kelinci di jemur dulu seharian, kalau udah setengah kering atau sedikit layu, baru deh bisa dimakan kelinci. Layu loh ya bukan busuk. Ini juga berlaku untuk rerumputan yang dimakan. Kalo saya sih pakai makanan padat, pelet disebutnya. Ternyata bukan ikan aja yang makan pakai pelet, kelinci juga lohh. Ehh tapi peletnya beda, ini pelet kelinci bukan ikan. Biasanya saya pakai guyofeed. Tapi banyak juga makanan padat jenis lainnya yang bisa digunakan. Untuk takaran makanan sebaiknya disesuaikan aja. Kelinci memang hobinya makan, jadi makanan sebanyak apapun pasti habis. Cuma kalau sudah biasa di takar makanannya nanti akan terbiasa juga kok. Kalo kelinciku biasanya makan 2 kali, pagi dan malam, dengan takaran 1 cup es krim kecil untuk satu kali makan per kelinci. Kalau dikira-kira, satu minggu menghabiskan setengah kilo pelet guyofeed untuk satu kelinci.

Vitamin sangat penting untuk kelinci. Ada beberapa jenis yang dapat membantu pertumbuhan kelinci. Untuk menambah napsu makan, kelinci butuh vitamin b kompleks. Untuk mencegah dan mengobati infeksi, kelinci butuh tambahan vitamin namanya cavia drop. Untuk mengobati diare dan kembung, kelinci perlu obat yang namanya rebung, ini beda dengan rebung bambu loh yaa. Kemudian untuk memacu pertumbuhan, penggemukan, mempertebal dan menghaluskan bulu, meningkatkan daya tahan tubuh, menghilangkan stres, menambah napsu makan dan memperlancar pencernaan, kelinci butuh vitamin yabg namanya ti-rex. Kalau kelinci pilek flu batuk-batuk boleh diberi obat flu anak kok, tapi dengan takaran tertentu ya. Sesekali saya juga sering memberi obat maag secara berkala dengan takaran tertentu. Cara kasihnya gimana? Tergantung kebutuhan sih. Biasanya saya lihat dulu kondisinya untuk apa. Kalau untuk mengobati biasanya saya cekokin langsung ke mulut kelinci. Tapi kalau tujuannya hanya mencegah dan hanya sebagai perawatan rutin, dicairkan ke minumannya gak apa kok.

Salah satu faktor yang gak kalah penting menurutku adalah kasih sayang, cieeeeee.. Meskipun kelinci gak bisa bersuara, dia bisa merasakan dan merespon perhatian yang kita beri loh. Kedua kelinciku sudah hapal dengan bau badanku (asyemmm), begitu aku buka pintu belakang rumah, mereka langsung menungguku di depan pintu kandangnya. Maklum aku taro mereka di kandang belakang rumah. Mereka merespon gerakan kakiku dengan cepat. Jadi begitu aku buka pintu kandang, mereka udah siap mengigit jariku, haha. Bukan sih, mereka minta di elus-elus *eyahhh*. Kontak batin antara aku dan kelinciku pun tercipta dari siulan bibirku, uhuyyy. Begitu aku bersuara “cktckt” dia akan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku. Aku pun tak ragu meletakkannya di atas kasur untuk sekedar bermain lari-larian. Sesekali mereka tiduran di sampingku atau menggangguku dengan mengigit, memeperkan kepala, atau menggaruk-garukkan tangannya ke arahku.

Entah apa namanya, tapi pastinya aku sangat menyayangi kedua kelinciku itu. Seandainya aku boleh meminta sesuatu, aku ingin Linka dan Lee hidup dengan usia yang sangat lama. Love u Linka Lee..

photo (8)

Kuping Kelinciku Dingin, Panik Kah?

Kelinci, kalau kamu sering memegangnya, pasti kamu merasakan bahwa kupingnya hangat. Namun kondisi inilah yang dinamakan kondisi normal pada kelinci. Berbeda dengan manusia, kalau manusia kupingnya panas berarti sedang sakit, justru kebalikannya bagi kelinci.

Ada beberapa ciri kalau kelinci sakit, salah satu cara yang mudah dikenali adalah hangatnya kuping. Tapi bagiku dinginya kuping bukan berarti sakit saja, tapi juga kangen, hehe. Aku membiasakan diri untuk memberi informasi atau meminta izin kepada kelinciku kalau mau pergi jauh atau tak pulang kerumah. Tapi beberapa hari yang lalu aku lupa memberitahunya. Alhasil satu kelinciku terlihat ngambek dan kupingnya dingin. Linka, adalah kelinci angora betina yang sangat manja.

rabbit-542554_640

Setibanya aku dirumah, rasanya kangen banget sama Linka dan Lee. Untungnya Lee baik-baik saja, namun dia sedikit mengigit tanganku, mungkin itu salah satu luapan kekesalannya. Tapi rasanya Linka lebih rindu padaku, dia langsung menghentakkan kaki belakangnya dengan kencang. Itu adalah pertanda jika dia sedang marah, dan saat ku pegang telinganya, rasanya dingin sekali. Langsung panik aku dibuatnya, namun aku tahu dia tak sakit, karena badannya hangat. Balik lagi, ini adalah perbedaan antara manusia dengan kelinci.

Aku baru ingat bahwa aku tak memberitahu mereka bahwa aku tak pulang kerumah. Mungkin mereka menungguku (geer), dan ternyata malam itu bukan aku yang mengisi makanan mereka. Untuk menebus kesalahanku pada mereka, akhirnya mereka ku bawa ke kamar untuk sekedar berlarian sebentar. Dan hasilnya pun menggembirakan, kuping Linka kembali menghangat, itu membuktikan bahwa dia benar kangen padaku. Senang rasanya melihat kelinciku sehat kembali.

Maaf ya Linka dan Lee, lain kali aku gak akan lupa berpamitan sama kalian berdua :*

Sedikit Kemanjaan Linka dan Lee

Kelinci..

Bagiku hewan ini bukan hanya sekedar hewan peliharaan. Meskipun dia tak memiliki respon balik seperti anjing atau kucing, tapi buatku ini salah satu hewan yang menarik untuk dirawat.

Menjadi peternak kelinci sudah pernah aku coba meskipun tak ku seriusi hingga kini. Tapi aku masih punya 2 ekor kelinci lucu yang tinggal bersamaku. Rex, Fuzzy Lop, Reza (Rex mix Satin), Lion, English Angora (EA), hingga ras lokal pernah ada di rumahku. Satu per satu ku kenali karakter dari masing-masih jenis itu.

Niatku untuk beternak sengaja aku urungkan. Di tunda dulu deh, fokus sama kerjaan dan pendidikan dulu, hehe.. Tapi tentu aku gak mau kehilangan seluruhnya dong. Ada sepasang kelinci yang selalu mengganggu tidurku saat pagi dan menjadi obat lelahku di malam hari. Pagi hari aku harus bangun untuk membersihkan rumah kedua kelinciku , mengisi makanan dan minumannya. Kemudian malam hari tugasku mengisi makanan dan minumannya, serta menutup kandangnya. Tapi disela-sela itu tentu kuselipkan usapan hangat untuk mereka.

Linka adalah kelinci ras EA yang sangat cantik. Warna putih dengan sedikit corak abu-abu membuatnya terlihat semakin cantik. Apalagi kupingnya yang melengkung membuatnya semakin indah dipandang. Karakternya yang suka dielus-elus akan membuat siapapun kelepek-kelepek. Saat disayang-sayang, Linka akan merapatkan tubuhnya ke tanganku sambil menunduk. Kelamaan dia akan menyelonjorkan kakinya dan asyik tiduran.

Tapi Linka tak sendirian, ada kekasih ya Lee yang selalu menemani. Pejantan ras EA ini selalu iri saat aku mengusap kekasih ya, dan dia pasti langsung menutupi kekasihnya. Tapi yang terjadi Lee malah keasyikan dan pura-pura tertidur.

image

Yang paling tak ku sangka adalah usia mereka kini sudah 2 tahun, bahkan bulan 4 nanti Lee akan berulang tahun yang ke-3. Luar biasa bukan?. Kelinci yang kebanyakan kita lihat adalah tubuhnya yang kecil dan mungil. Usianyapun paling baru beberapa minggu dan tak lebih dari 1 tahun. Rasa bangga yang ada padaku karena memiliki 2 ekor kelinci berusia tua tak membuatku tenang. Kondisinya selalu kuperhatikan tiap hari agar dia tetap sehat dan berumur panjang.